Netizen Dorong  Titiek Soeharto Ambil Alih Golkar

Netizen Dorong  Titiek Soeharto Ambil Alih Golkar
Jakarta, Obsessionnews.com –  Netizen memberikan dukungan kepada  putri Presiden kedua RI Soeharto, Titiek Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto untuk memimpin Partai Golkar. Di Twitter netizen berakun @m_ar1f mengaku  sedih melihat kondisi Golkar sekarang. Sebagai simpatisan ia tidak bisa berbuat banyak melihat kondisi Golkar. “Kita turun temurun simpatisan golkar dari mulai kakek buyut.sedih liat ni partai skrg mbak. tante saya malah fungsionaris golkar dan InsyaAllah juga orang amanah.tp tidak bisa berbuat banyak liat ni partai sekarang,” tulis akun @m_ar1f yang di-mention ke akun @TitiekSoeharto, Jumat (8/12/2017). Di bagian lain tweet-nya di hari yang sama akun @m_ar1f mendorong Titiek Soeharto untuk mengambil alih keepemimpinan Golkar. “Ayo Mbak @TitiekSoeharto ambil alih.sayang mas tommy udh buat partai sendiri.jgn mau diubek-ubek lagi. pak akbar tandjung ayo dong selametin ni partai buat yg kedua kali,” tulisnya. Titiek merespons dengan me-retweet kicauan akun akun @m_ar1f tersebut. Wakil Ketua Dewan Pakar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Titiek Soeharto diprediksi berpeluang besar untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) Golkar menggantikan Setya Novanto jika Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) digelar. [caption id="attachment_215397" align="alignleft" width="223"]Hendrajit Pengamat politik Global Future Institute (GFI) Hendrajit[/caption] “Titiek bakal bersaing ketat dengan Airlangga Hartarto. Saya prediksi Titiek berpeluang besar memimpin Golkar,” kata pengamat politik Global Future Institute (GFI) Hendrajit ketika dihubungi Obsessionnews.com, Kamis (7/12/2017). Ketum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar  yang juga Ketua DPR Setya Novanto menjadi tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP, dan telah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasca Novanto ditahan desakan untuk menggelar Munaslub Golkar semakin menguat. Sebanyak 31 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I mendatangi kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Rabu (6/12/2017), dan menyerahkan surat resmi berisi desakan agar DPP menggelar Munaslub. Rapat penyerahan surat tersebut dimulai pukul 15.26. Penyerahan itu berlangsung tertutup selama 15 menit. Dalam surat itu dicantumkan salah satu poinnya adalah desakan untuk segera menggelar munaslub untuk memperbaiki citra partai berlambang pohon beringin itu. Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan aspirasi yang muncul dari forum DPD I menyarankan agar Munaslub digelar pada 16-17 Desember 2017. Ada tiga nama yang mencuat untuk memperebutkan  kursi Ketum Golkar , yakni Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto, Menteri Perindustrian Airlangga, dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Golkar Idrus Marham. Titiek Soeharto menyatakan kesiapannya memimpin Golkar. Dia ingin membenahi partai berlambang pohon beringin ini. “Saya bukan tertarik (jadi ketua umum), tapi saya tergerak untuk memperbaiki Golkar ke depan. Insya  Allah, doanya saja. Kalau memang dibutuhkan, sebagai anak tentara dan salah satu anak pendiri Golkar, saya siap,” kata putri pendiri Golkar dan mantan Presiden Soeharto itu saat acara penyerahan bantuan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPO) di Kelompok Tani Lembu Seto, Pongkol, Nglipar, Sabtu (24/11/2017). Anggota DPR ini optimis bakal  mendapatkan dukungan dari seluruh kader Golkar untuk menjadi ketum. “Insya Allah, tidak usah saya bilang berapa dukungan. Insya Allah nanti kita lihat finalnya,” kata Titiek  kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/12/2017). Golkar gonjang-ganjing pasca Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Ketum Golkar yang juga Ketua DPR Setya Novanto sebagai tersangka dugaan korupsi proyek e-KTP. Selanjutnya KPK menahan Novanto. Pasca penahanan Novanto desakan agar Golkar menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengganti Novanto semakin menguat untuk mengganti Novanto. Seperti diketahui Novanto untuk kedua kalinya mengajukan gugatan praperadilan. Sebelumnya dia memenangkan sidang praperadilan atas penetapan status tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Status tersangka yang disandang Novanto di KPK pun digugurkan hakim tunggal Cepi Iskandar. “Mengabulkan permohonan pemohon untuk sebagian,” ucap hakim Cepi membacakan amar putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2017). Novanto ngotot mempertahankan jabatannya sebagai Ketua DPR dan Ketum Partai Golkar. Novanto berkirim surat kepada pimpinan DPR dan DPP Golkar, Selasa (21/11/2017). Dalam surat tersebut ia meminta DPR dan DPP Golkar tidak membahas tentang pemberhentian dirinya sebagai Ketua DPR maupun sebagai Ketum Golkar. Dalam surat yang ditujukan kepada DPP Golkar, Novanto menunjuk Sekretaris Jenderal (Sekjen) Idrus Marham sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketum. Rapat DPP Golkar, Selasa (21/11/2017), menyetujui Idrus sebagai Plt Ketum Golkar. KPK resmi mengumumkan status hukum Ketua DPR Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Dengan demikian Novanto untuk kedua kalinya ditetapkan sebagai tersangka. Sebelumnya Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari KPK beredar di kalangan wartawan. Saat itu Novanto belum diumumkan menjadi tersangka. “Setelah melakukan gelar perkara, kami menetapkan tersangka atas nama tersangka SN, sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014,” kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Jumat (10/11/2017). Novanto sebelumnya sempat ditetapkan sebagai tersangka pada 17 Juli 2017. Namun kemudian status tersangkanya itu gugur setelah permohonan praperadilannya dikabulkan oleh hakim Cepi Iskandar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2017). . Kasus ini diduga mengakibatkan kerugian negara sekurang-kurangnya Rp 2,3 triliun dari total paket pengadaan senilai Rp 5,9 triliun. Dua dari tersangka e-KTP juga diumumkan sebagai tersangka pada hari Jumat. Yakni eks Dirjen Dukcapil Kemendagri Irman, pada Jumat, 30 September 2016, dan politikus Partai Golkar Markus Nari pada Jumat, 2 Mei 2017. Menangkap Novanto ternyata bukan hal yang mudah.  KPK mendatangi rumah Novanto di Jalan Wijaya XIII, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2017) malam hingga Kamis dini hari. Namun, Novanto tak ada di tempat. Pada Kamis (16/11/2017) Novanto mengalami kecelakaan mobil di Jakarta, lalu dirawat di RS Medika Permata Hijau, Jakarta. Selanjutnya dipindah ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Jumat (17/11/2017). Kemudian KPK resmi menahan Novanto pada Minggu (19/11/2017). (arh) Baca Juga:GMPG Menilai Titiek Soeharto BersihPengamat: Titiek Soeharto Berpeluang Besar Pimpin GolkarIngin Benahi Golkar, Titiek Soeharto Siap Jadi KetumPolling Twitter: Titiek Soeharto Ungguli AirlanggaDekat dengan Umat Islam, Titiek Dinilai Tepat Pimpin GolkarTitiek Soeharto, “Kuda Hitam” Ketum GolkarKesetiaan Titiek Soeharto pada GolkarDedi Mulyadi: Semua Kader Sepakat Munaslub GolkarDedi Mulyadi: Akar Rumput Menghendaki Munaslub GolkarJadi Ketum Golkar, Airlangga Harus Mundur dari MenteriAirlangga Klaim Telah Direstui JokowiJelang Munaslub Golkar : Idrus Marham vs AirlanggaKepada DPP dan DPD Tingkat I, Ical Usulkan Munaslub GolkarMuchtar: Pengganti Novanto, Pendukung Rezim JokowiPublik Sudah Muak pada Setya NovantoJika Jadi Ketum Golkar, Airlangga Harus Mundur dari Kabinet!Setya Novanto For PresidentKPK Tegaskan Punya Bukti Kuat Novanto Terlibat Kasus e-KTPWapres JK Minta Golkar Gelar Munaslub Gantikan NovantoKasus Novanto Episode Terburuk dalam Sejarah GolkarPolitisi Golkar Tuntut Novanto Mundur Sebagai Ketua DPRPeneliti NSEAS: Novanto Tersangka, Golkar Tidak Akan Menjauh dari JokowiSetya Novanto Gandeng Pengacara Kondang Otto HasibuanNovanto Resmi Huni Rutan KPKSyamsuddin: SN Mestinya Legowo Mundur