Jakarta, Obsessionnews.com – Pariwisata dimasukkan dalam program utama Kabinet Kerja, selain infrastruktur, pangan, energi dan maritim. Pariwisata berpotensi besar meraup devisa dengan cara cepat dan mudah.
Hampir lima tahun mengendalikan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil menggairahkan sektor pariwisata. Berbagai terobosan dilakukan pemerintah agar pariwisata semakin menggeliat. Terobosan terbesar adalah membuat kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK), yang selama 6 presiden sebelumnya hanya 15 negara. Ketika Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia berubah menjadi 45 negara, lalu bertambah jadi 90, dan kini sudah 169 negara.
Baca juga:
Putri Pariwisata NTT Dinobatkan sebagai Putri Pariwisata 2019
Menteri Arief Ajak Finalis Putri Pariwisata Promosikan Indonesia Melalui Platform Digital
Menpar Nilai Pulau Rupat Cocok Jadi KEK Pariwisata
Terobosan lainnya adalah pemerintah melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) gencar mempromosikan objek-objek wisata unggulan di berbagai daerah. Selain itu Kemenpar pun terus-menerus mempromosikan event-event kesenian, kebudayaan, olahraga, dan lain sebagainya.
Sektor pariwisata diharapkan mampu mendorong Indonesia naik kelas menjadi negara maju pada 2045.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Brodjonegoro saat Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata (Rakornaspar) III Tahun 2019 di Swissotel PIK Avenue, Jakarta pada Selasa (10/9/2019), mengatakan visi lima tahunan agar indonesia bisa menjadi negara maju dan berkembang adalah dengan menjadikan sektor pariwisata sebagai penumpu perekonomian bangsa.
“Pariwisata adalah harapan untuk perekonomian Indonesia naik kelas menjadi kategori negara maju pada 2045. Fokus kita 5 tahun ke depan adalah memperkuat devisa melalui pariwisata, bukan hanya jumlah wisatawannya,” ujar Bambang.
Ia menambahkan, wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) harus digenjot karena sekalipun rentang tinggal mereka singkat tapi para turis MICE ini big spender,” tandasnya.
Halaman selanjutnya