Mantan pelatih Italia Antonio Conte membedah kekuatan dan kelemahan Inggris menjelang laga final Euro 2020. Ia menyampaikan beberapa saran bagi Azzurri untuk pertandingan pada Senin (12/7/2021) dini hari WIB di Wembley.
Eks bos Chelsea dan Azzurri itu menghormati jajaran talenta Inggris, tetapi percaya mereka bisa dikalahkan jika Italia memakai taktik yang tepat.
Conte tak salah tempat membicarakan sepak bola Inggris, karena pernah memenangkan Liga Primer dan Piala FA kala menukangi Chelsea pada tahun 2016 hingga 2018.
Sebelum itu, ia menghabiskan dua tahun mengepalai tim nasional Italia dan percaya bahwa ia telah mengidentifikasi kelemahan yang bisa dimanfaatkan bekas anak asuhnya.
Menulis kolom di Gazzetta dello Sport, Conte memuji daya ledak serangan Inggris dan percaya bahwa mereka lebih mengancam jika dibanding lawan Italia di semifinal, Spanyol.
“Tak seperti Spanyol, yang cenderung mengumpan ke belakang, [Inggris] selalu mengincar Anda di situasi satu lawan satu,” tulis Conte, yang memimpin Italia mencapai perempat final Euro 2016.
“Menggiring, memotong ke dalam, dan overlap… merek atidak cuma punya [Raheem] Sterling tetapi juka [Bukayo] Saka, [Phil] Foden, [Jadon] Sancho, dan [Jack] Grealish.”
“Dan tentu saja Harry Kane. Banyak yang memuji kemampuannya untuk mendapatkan bola dan membangun hubungan dengan timnya, seperti saat gol penyeimbang melawan Denmark. Tentu saja, ia sangat bagus di situ, tapi ia paling kuat di tengah area penalti, seorang sniper, dan saya akan selalu menaruhnya di sana sebagai manajer, karena ia sungguh berbahaya.”
Namun Conte percaya selama Italia bisa meredam daya ledak serangan Inggris, Azzurri bisa unggul karena pertahanan Inggris rapuh.
“Di tengah lapangan mereka memiliki dua gelandang dengan fisik hebat dalam diri [Declan] Rice dan [Kalvin] Phillips, mereka pemain kompeten yang bisa membawa keseimbangan tetapi tak bisa melakukan umpan vertikal, tak jarang mereka memilih opsi termudah,” imbuh Conte.
“Salah satu kelemahan Inggris adalah ketika pertahanan mereka ditekan saat sedang membangun serangan dari belakang, mereka tak memiliki kemampuan meloloskan diri sebagus Spanyol. Tetapi jika Anda memilih menggunakan tekanan ultra-ofensif dan mereka berhasil lolos, hati-hati dengan kecepatan Inggris.”
“Lagi, ini saatnya para pemain [Italia] menunjukkan pengalaman dalam membaca berbagai momen di tengah pertandingan.” (Goal.com/Red)
