Jumat, 26 April 24

Teater Koma ke-139 Luncurkan Opera Ular Putih

Teater Koma ke-139 Luncurkan Opera Ular Putih

Jakarta, Obsessionnews – Produksi Teater Koma yang ke-139 akan menampilkan Opera Ular Putih di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, mulai dari tanggal 3 hingga 19 April 2015 mendatang. Lakon Opera Ular Putih ini diangkat dari legenda tua asli Tiongkok dan sebelumnya pernah ditampilkan di tempat yang sama yaitu pada tahun 1994.

“Lakon Opera Ular Putih diangkat dari kisah klasik Tiongkok yang berjudul Oh Peh Coa yang kemudian naskahnya dibuat pada tahun 1994. Secara garis besar pementasannya tidak akan jauh berbeda, namun terdapat hal kekinian yang akan dipentaskan nanti,” kata sang penyadur naskah dan sutradara pementasan ini Nano Riantiarno, seperti kutipan keterangan yang diterima Obsessionnews, Rabu pagi (25/3).

Pertanyaan nanti, lanjut Nano, akan tetap relevan: Masih sanggupkah kita membedakan siapa manusia dan siapa siluman? Semoga penonton dapat mengambil makna yang kaya dari pesan moral yang tersirat dalam lakon ini.

“Selama 38 tahun berkiprah, Teater Koma banyak  melahirkan para seniman berbakat dan produktif dalam mengembangkan seni pertunjukan Indonesia. Konsistensi yang dihadirkan oleh  Teater Koma terbukti menginspirasi para seniman muda Indonesia untuk senantiasa berkarya dan berkreasi, menghasilkan ide-ide berkualitas yang membanggakan. Dedikasi para seniman berbakat ini patut kita terus dukung dan apresiasi sebagai bentuk upaya melestarikan seni pertunjukan Indonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

OPERA ULAR PUTIH1-

Pementasan Teater Koma yang didukung oleh Djarum Apresiasi Budaya ini berkisah tentang siluman Ular Putih yang ingin menjadi seorang manusia sehingga ia bertapa selama 1000 tahun. Karena usaha dan kebaikan yang ada dalam dirinya, para dewa mengabulkan permintaannya dan ia pun menjelma menjadi seorang wanita cantik jelita bernama Pehtinio. Bersama dengan adiknya yaitu siluman Ular Hijau yang juga menjelma menjadi seorang manusia bernama Siocing, mereka pun menjalani kehidupan sebagai manusia biasa. (Popi Rahim)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.