Selasa, 30 April 24

Sebabkan Kanker dan Banjir, Styrofoam Dilarang di Bandung

Sebabkan Kanker dan Banjir, Styrofoam Dilarang di Bandung

Bandung, Obsessionnews.com – Pemerintah Kota Bandung resmi memberlakukan larangan penggunaan styrofoam untuk makanan dan minuman mulai tanggal 1 November 2016 mendatang. Larangan ini menyusul berbahayanya efek dari penggunaan styrofoam.

“Larangan tersebut akan diberlakukan di seluruh instansi pemerintahan, kawasan pendidikan dan pelaku usaha khususnnya bidang makanan di kota Bandung,”jelas Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Teti Mulyawati, dalam kegiatan ‘Bandung Menjawab’ di Ruang Media Lounge Balai Kota Bandung, Selasa (18/10/2016).

Lanjut ia menjelaskan, styrofoam kerap menjadi penyakit untuk manusia. “Dalam kandungan styrofoam itu ada zat kimia, kalau dia menguap bisa kanker bagi yang makan,” ujarnya.

‪Selain itu kata teti,tingginya produksi sampah styrofoam yang dihasilkan menjadi salah satu pertimbangan penerapan aturan tersebut. Dari hasil riset dari Dr Daman Huri (Profesor ITB),yang dilakukan menunjukan bahwa penyebab terhambatnya aliran air sungai yang meluap dan menyebabkan banjir di Kota Bandung karena sampah styrofoam.‬

Ia menegaskan, dalam pengelola lingkungan di Bandung, hampir didominasi sampah. “Terutama, di sungai yang didominasi sampah dari styrofoam yang tak mungkin terurai,” katanya.‬

teti-mulyawati3

Berdasarkan kajian, sampah yang dihasilkan oleh styrofoam di Kota Bandung mencapai angka tidak sedikit. BPLH Kota Bandung mencatat, volume sampah styrofoam selama ini menyentuh angka sekitar 27 ton,

“Cukup banyak, kalau tidak segera ditanggulangi atau dilarang, saya kira akan akumulasi. Dampak singkat pastinya banjir,” tandas teti

Lanjut ia menambahkan, maka tindakan awal yaitu BPLH mensosialisasikan kepada masyarakat. Nantinya akan diberikan pemahaman termasuk mensosialisasikan dampak buruk dari penggunaan styrofoam.

“Saya harap, banyak pihak turut mendukung dalam mewujudkan Kota Bandung bebas styrofoam. Nantinya setelah diberi arahan dan masukan, dimana ada pengguna styrofoam, akan diberi sanksi, untuk saat ini mungkin baru sanksi sosial atau teguran,” jelasTeti.

Ia berpesan, di sisa beberapa hari lagi menuju 1 November, mari kita terus mensosialisasikan larangan styrofoam ini, khusus untuk media mohon bantuannya,

“Mudah mudahan dengan sosialisasi, masyarakat mengetahui betapa kejamnya styrofoam bagi lingkungan dan manusia,” pungkasnya. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.