Kemenparekraf Siap Gelar Pagelaran Busana Batik untuk Promosikan Batik di Kancah Dunia

Obsessionnews.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Indonesia bersiap untuk menggelar pagelaran busana batik yang spektakuler dengan tujuan mempromosikan batik sebagai identitas bangsa ke seluruh dunia. Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya mengungkapkan, pada 2 Oktober 2009, batik mendapatkan pengakuan pertamanya di sidang UNESCO yang diadakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Melalui sidang Intergovernmental Committee for the Safeguard of the Intangible Cultural Heritage, batik resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia. Baca juga: Kemenparekraf Salurkan Bantuan DPUP ke 18 Desa Wisata sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Pariwisata "Istana Berbatik akan menjadi bagian dari perayaan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Acara ini akan menjadi momen penting untuk mempromosikan batik Indonesia secara internasional," ujar Nia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/9/2023). Sementara itu, Plt. Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Komang Ayu Astiti, menjelaskan, Istana Berbatik akan digelar pada 1 Oktober 2023 di Istana Merdeka, Jakarta. Acara ini akan menampilkan fashion show, pertunjukan musik dan tari, serta pameran batik untuk memperingati Hari Batik Nasional. "Kegiatan ini akan dihadiri oleh Presiden RI beserta Ibu Negara, Wakil Presiden RI beserta Ibu, jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju, Duta Besar dari negara sahabat, Keluarga Keraton, figur publik, dan juga masyarakat," katanya. Baca juga: Kemenparekraf dan Agoda Kerja Sama Luncurkan Program Eco Deals untuk Dukung Pariwisata Berkelanjutan Menurut data dari Kementerian Perindustrian, nilai ekspor batik dan produk batik pada 2022 mencapai 64,56 juta dolar AS, yang mengalami peningkatan sebesar 30,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun ini, pemerintah menargetkan nilai ekspor batik dapat mencapai 100 juta dolar AS. "Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak berbagai lapisan masyarakat untuk mencintai dan melestarikan budaya Indonesia, khususnya batik, yang merupakan warisan budaya bangsa yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Batik bukan hanya milik suku tertentu, tetapi menjadi milik seluruh Nusantara," tambahnya. (Poy)