Kemenparekraf dan KBRI Den Haag Kolaborasi Bahas Peluang Bisnis di Sektor Pariwisata

Kemenparekraf dan KBRI Den Haag Kolaborasi Bahas Peluang Bisnis di Sektor Pariwisata
Obsessionnews.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar forum dialog berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag, Belanda, membahas tentang peluang dan potensi investasi di sektor pariwisata. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, realisasi investasi disektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) masih kurang. Baca juga: Kemenparekraf Siap Kawal Proses Digitalisasi Penyelenggaraan Event Menurutnya, agar sektor tersebut bisa maju, investasi yang dibutuhkan harus lebih dari Rp100 triliun. Adapun realisasi investasi sektor parekraf dari 2020 hingga kuartal I-2022 tercatat baru mencapai Rp5,31 triliun. “Kalau kita melihat dari 5 destinasi prioritas dan beberapa destinasi unggulan kita membutuhkan 6 miliar-8 miliar dolar AS berarti di atas Rp100 triliun, sementara yang on going masih di bawah level Rp10 triliun," ujar Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/5/2023). Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani Mustafa menyampaikan, beberapa hal terkait dengan gambaran umum perekonomian Indonesia, potensi pasar wisatawan, performa investasi di sektor pariwisata, gambaran umum 5 DPSP dan potensi investasi di sektor pariwisata Indonesia. Terdapat potensi investasi yang menjanjikan di Ibu Kota Nusantara (IKN), di mana pada awal 2024 akan terdapat sebanyak kurang lebih 16.900 PNS yang akan pindah ke IKN dan angka tersebut belum termasuk anggota keluarga. “Hal ini menyediakan potensi bisnis dan investasi yang sangat besar, mengingat bahwa kondisi fasilitas wisata di IKN dan Balikpapan pada saat ini belum dapat menampung kebutuhan para PNS yang akan pindah tersebut,” ujar Rizky. Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Republik Indonesia di Belanda Mayerfas menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang menjanjikan di wilayah Asia, khususnya ASEAN. Hal ini didukung oleh potensi pasar yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, semoga melalui kegiatan Investment Dialogue Series ini dapat mendorong terjadinya peningkatan investasi dari Belanda ke Indonesia. ”Serta meningkatkan citra Indonesia sebagai negara tujuan investasi utama di kawasan ASEAN,” katanya. Baca juga: Kemenparekraf dan Atourin Kolaborasi Promosikan Paket Desa Wisata di Tanah Air Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Ministry of Infrastructure and Water Management, Belanda;ASPINA;BIPO Service Netherlands;STC-Nestra BV;Ampower BV;Benelux Indonesia Association;Garuda Indonesia Netherlands;Negeriku;dan Far East Company (Startup dari Belanda). Dari hasil diskusi dengan para peserta diketahui bahwa diaspora Indonesia yang berada dan bekerja di perusahaan di Eropa, khususnya di Belanda dapat dimanfaatkan sebagai promotor Indonesia sebagai tujuan investasi, khususnya investasi di sektor pariwisata. Para diaspora ini tentu tidak dapat berjalan sendiri dan tetap membutuhkan dukungan dari pemerintah. Contoh bentuk dukungan adalah dalam hal pencitraan dan promosi negara Indonesia sebagai negara tujuan investasi yang baik. Terdapat beberapa potensi kerja sama antara perusahaan di Belanda dengan perusahaan di Indonesia terkait dengan optimalisasi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia dalam melayani industri kapal pesiar di Indonesia. (Poy)