Rabu, 1 Mei 24

‘Nggak Boleh Lagi Ahok Jadi Gubernur’

‘Nggak Boleh Lagi Ahok Jadi Gubernur’
* Lieus Sungkharisma, anggota gerakan #LawanAhok.

Jakarta, Obsessionnews – Tidak semua warga beretnis Tiongkok mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok. Salah seorang di antaranya adalah Lieus Sungkharisma. Lieus tergabung dalam gerakan #LawanAhok. Agenda utama #LawanAhok menjegal langkah Ahok maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. (Baca: Ratna Sarumpaet Nilai Ahok Sombong)

Lieus dan para aktivis anti Ahok akan membuat membuat posko #LawanAhok di setiap pelosok ibu kota. Lieus akan aktif berkampanye agar Ahok tidak bisa bertarung dalam Pilkada 2017. (Baca: Foto Gerakan Lawan Ahok)

“Nggak boleh lagi Ahok jadi gubernur. Saya akan kampanyekan gerakan melawan Ahok sampai ke pelosok-pelosok Jakarta,” katanya di Markas Pergerakan, Jalan Tebet Timur Dalam Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (5/9/2015).

Sebelumnya Lieus merasa bangga ketika masa awal kepemimpinan Ahok. Namun ketika akhir-akhir ini Ahok sering kali membuat pernyataan yang kasar dan menimbulkan kekhawatiran bagi etnis Tiongkok, hilang simpati Lieus pada Ahok.

“Kalau seperti ini terus, Ahok cukup sampai 2017 saja,” kata Lieus.

Gerakan #LawanAhok dimotori oleh aktivis perempuan Ratna Sarumpaet. Ratna sendiri pendukung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012. Namun kemudian Ratna menyesal setelah melihat sepak terjang Ahok yang dinilainya merugikan rakyat, salah satunya adalah penggusuran pemukiman warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Agustus 2015.

Ahok akan maju lagi dalam Pilkada 2017 melalui jalur independen. Salah satu persyaratannya adalah ia harus mengantongi sejuta kartu tanda penduduk (KTP). Para pendukungnya yang tergabung dalam komunitas Teman Ahok bergerilya mengumpulkan KTP sejak pertengahan Juni 2015. Mereka mendirikan posko Teman Ahok di tiap-tiap kelurahan dan mal. Selain itu Teman Ahok juga aktif menggalang dukungan melalui media sosial, video, dan lain sebagainya. (Baca: Zaskia Adya Mecca Dukung Sejuta KTP Untuk Ahok)

Hingga Selasa (8/9/2015) Teman Ahok telah mengumpulkan 163.868 KTP. Ditargetkan pada Juni 2016 terkumpul sejuta KTP. (Arif RH)

Related posts

1 Comment

  1. muherman harun

    Kawan-kawan, Tidak semua orang Muslim membenci AHOK seperti diuraikan di sini:
    Ada Gerakan “ SAYA MUSLIM, SAYA DUKUNG AHOK!” dan Muslim Pendukung Ahok (MPA): “GUA MUSLIM, TAPI GUA DUKUNG AHOK. HIDUP AHOK!” Gerakan lainnya bernama: “MASYARAKAT INDONESIA DUKUNG AHOK!”.
    Jaringan Islam Liberal (JIL): “UMAT ISLAM DUKUNG AHOK!”.
    Survei SMRC: “AHOK DIDUKUNG MAYORITAS ISLAM!”
    Ormas Ahlul Bait Indonesia (ABI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Muhammadiyah mendukung AHOK.
    Imam Besar Masjid Istiqlal Ali Musthafa Ya’qub, ahli bidang syariah dan ilmu hadist lulusan Universitas King Saud, menyayangkan bila “FPI mencaci maki Ahok dengan kata-kata yang tak pantas. Itu dilarang menurut hukum agama! Jangan sampai FPI justru menodai kesantunan umat Islam!”
    Tokoh Islam Indonesia terkemuka pendukung AHOK a.l.:
    1. PROF DR AZYUMARDI AZRA Guru Besar dan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN), cendekia dan pemikir kontemporer ISLAM PEMBAHARU.
    2. PROF DR AHMAD SYAFII MA’ARIF (BUYA), Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah
    3. NUSRON WAHID, mantan Ketum GP ANSOR dan Ketum PB NAHDLATUL ULAMA (NU) .
    Ada tokoh Indonesia yang menolak AHOK seperti Prabowo (ketua partai GERINDRA) dan Amin Rais (mantan Ketua PAN, mantan ketua MPR). Alasan: bahasa AHOK keras dan kasar tak sopan dan kurang etika. Mereka ‘lupa’ bahwa wakil partai mereka yang suka bicara sopan santun terbukti telah terlibat korupsi!
    Yang mana lebih baik, pemimpin yang bicara keras, kasar dan tak sopan, tetapi pasti pantang (dan pemberantas) korupsi, atau di lain fihak, pemimpin yang selalu bicara sopan santun beretika, tetapi tak mampu menampik godaan korupsi ?
    Untuk keberaniannya dan tegas, pejuang anti-korupsi, AHOK dianugerahi GUS DUR AWARDS tahun 2016.
    Kawan-kawan, Tidak semua orang Muslim membenci AHOK seperti diuraikan di sini:
    Ada Gerakan “ SAYA MUSLIM, SAYA DUKUNG AHOK!” dan Muslim Pendukung Ahok (MPA): “GUA MUSLIM, TAPI GUA DUKUNG AHOK. HIDUP AHOK!” Gerakan lainnya bernama: “MASYARAKAT INDONESIA DUKUNG AHOK!”.
    Jaringan Islam Liberal (JIL): “UMAT ISLAM DUKUNG AHOK!”.
    Survei SMRC: “AHOK DIDUKUNG MAYORITAS ISLAM!”
    Ormas Ahlul Bait Indonesia (ABI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Muhammadiyah mendukung AHOK.
    Imam Besar Masjid Istiqlal Ali Musthafa Ya’qub, ahli bidang syariah dan ilmu hadist lulusan Universitas King Saud, menyayangkan bila “FPI mencaci maki Ahok dengan kata-kata yang tak pantas. Itu dilarang menurut hukum agama! Jangan sampai FPI justru menodai kesantunan umat Islam!”
    Tokoh Islam Indonesia terkemuka pendukung AHOK a.l.:
    1. PROF DR AZYUMARDI AZRA Guru Besar dan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN), cendekia dan pemikir kontemporer ISLAM PEMBAHARU.
    2. PROF DR AHMAD SYAFII MA’ARIF (BUYA), Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah
    3. NUSRON WAHID, mantan Ketum GP ANSOR dan Ketum PB NAHDLATUL ULAMA (NU) .
    Ada tokoh Indonesia yang menolak AHOK seperti Prabowo (ketua partai GERINDRA) dan Amin Rais (mantan Ketua PAN, mantan ketua MPR). Alasan: bahasa AHOK keras dan kasar tak sopan dan kurang etika. Mereka ‘lupa’ bahwa wakil partai mereka yang suka bicara sopan santun terbukti telah terlibat korupsi!
    Yang mana lebih baik, pemimpin yang bicara keras, kasar dan tak sopan, tetapi pasti pantang (dan pemberantas) korupsi, atau di lain fihak, pemimpin yang selalu bicara sopan santun beretika, tetapi tak mampu menampik godaan korupsi ?
    Untuk keberaniannya dan tegas, pejuang anti-korupsi, AHOK dianugerahi GUS DUR AWARDS tahun 2016.

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.