Senin, 29 April 24

Jangan Kasih Kendor Penanganan Covid-19 di Bekasi

Jangan Kasih Kendor Penanganan Covid-19 di Bekasi
* Ilustrasi Covid-19. (Foto: Istimewa)

Bekasi, obsessionnews.com – Tampaknya Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat, harus serius dan tidak mengasih kendor soal penanganan Covid-19. Pasalnya, dalam dua pekan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), ada 74 kasus Covid-19 baru ditemukan di wilayah tersebut.

Hal itu berdasarkan laporan Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Transformasi Pemulihan Ekonomi Kota Bekasi. Penambahan 74 kasus tersebut dari 6 Oktober 2021. Sehingga, kasus Covid-19 mencapai 85,887 kasus sejak pandemi dimulai 2019.

Meski kasus Covid-19 masih terus ditemukan, namun tren positif angka kematian kasus Covid-19 di wilayahnya dalam dua pekan hanya terdapat dua angka kematian, melalui persentasenya juga stagnan yaitu tetap di angka 1,32 persen dan angka kesembuhan berada di angka 98,64 persen.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta masyarakat Bekasi untuk tetap menjaga dan mengetatkan protokol kesehatan secara ketat. Sebab prediksi pemerintah akan datangnya gelombang ketiga.

“Jadi harus tetap waspada, dan warga Bekasi wajib mengikuti vaksinasi,” katanya di Bekasi, Senin (18/10/2021).

Menurut dia, total cakupan vaksinasi di Kota Bekasi baru mencapai 56,78 persen, hal itu baik dosis satu, dua, dan tiga. Selanjutnya data cakupan vaksinasi per 17 Oktober 2021, total cakupan vaksinasi di Kota Bekasi sudah mencapai 61,24 persen, hal itu baik dosis satu, dua, dan tiga.

Pemerintah telah memberlakukan PPKM Level 4, 3, dan 2 sebanyak 10 kali perpanjangan sejak awal penanganan pandemi Covid-19. Belum diketahui secara pasti setelah hari ini, apakah pemerintah bakal menghentikan PPKM secara total, atau memperpanjangnya kembali.

Pemerintah sebelumnya mengaku akan terus mengevaluasi pelaksanaan PPKM di seluruh wilayah Indonesia setiap dua pekan sekali. PPKM berlevel di seluruh kabupaten/kota akan ditetapkan ulang oleh pemerintah berdasarkan hasil evaluasi dari sejumlah indikator penilaian yang ada.

Adapun indikator penilaian tersebut mencakup jumlah kasus positif Covid-19, kasus kematian, kasus kesembuhan, tingkat testing dan tracing, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit, hingga capaian vaksinasi di wilayah masing-masing tersebut. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.