Jumat, 26 April 24

Gus Miftah Meniti Jalan Dakwah di Dunia Hitam

Gus Miftah Meniti Jalan Dakwah di Dunia Hitam
* Gus Miftah berdakwah di tempat hiburanmalam yang ada di Jogja. Foto; Medsos)

Jakarta, Obsessionnews.com – Nama Gus Miftah kini menjadi banyak diperbincangkan di publik setelah videonya viral saat berdakwah di tempat-tempat hiburan malam. Puncaknya, saat dia intens mendampingi Deddy Corbuzier sampai akhirnya Deddy memutuskan menjadi seorang mualaf.

 

Baca juga:

Salat Deddy Dikritik, Gus Miftah: Yang Islam Sejak Bayi Juga Banyak Tak Salat

Gus Miftah Sebut Nama Deddy dengan Panggilan Ahmad Dedy Cahyadi

Gus Miftah Pastikan Prosesi Pembacaan Syahadat Deddy Corbuzier di TV Batal

Dakwah di Tempat Maksiat, Gus Miftah: Saya Tidak Terima Uang Sepeser Pun

 

Siapa sebenarnya Gus Miftah, pria yang memang dikenal sejak lama sebagai dai yang peduli berdakwah di tempat-tempat hiburan malam? Miftah Maulana Habiburrohman alias Gus Miftah ini memiliki jalan hidupnya sebagai penceramah agama. Ia lahir di Lampung, 5 Agustus 1981 dan kini tinggal di Yogyakarta.

Dalam berdakwah Gus Miftah memiliki cara sendiri. Ia mulai menyasar ke tempat-tempat yang dianggap “kotor” atau maksiat. Di sanalah ia berdakwah. Awalnya Gus Miftah mendapatkan curhat pekerja malam di diskotik yang ingin mengaji.

Akhirnya Gus Miftah memberanikan diri menghadap manajemen untuk mengadakan pengajian di tempat tersebut. Gayung bersambut. Sejumlah tempat hiburan malam baik di Jawa maupun di Bali selalu dikunjungi Gus Miftah untuk berdakwah.

Setelah berdakwah keluar masuk di tempat-tempat kelab malam, ia mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji di Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, pada 2011.

Nama pondoknya pun berbeda dengan kebanyakan nama pesantren yang biasanya dengan bahasa Arab atau nama tempat pesantren berada.

Gus Miftah memilih nama Ora Aji bukan sekadar beda. Ora Aji adalah bahasa Jawa yang berarti tidak berarti. Artinya, tak ada seorang pun yang berarti di mata Allah selain ketakwaan.

Selain mengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, dai muda kondang ini juga menggelar pengajian umum di pesantrennya. Banyak artis, tokoh nasional juga ikut mengaji di tempatnya ini.

Gus Miftah sadar bahwa kehadirannya tak hanya di pesantren. Ia pun berdakwah di luar pesantren, baik menghadiri undangan atau tempat binaannya. Ada yang unik dari model ceramah Gus Miftah ini.

Ustaz atau kiai lain biasanya berceramah di tempat khusus di majelis, masjid, atau di lapangan terbuka, tapi, Gus Miftah berceramah di tempat-tempat wanita malam, seperti di kelab malam, kafe, atau diskotik. Bahkan, ia menggelar pengajian di lokalisasi Sarkem atau Pasar Kembang Yogyakarta.

Namanya makin populer saat aktivitasnya mengisi pengajian di kelab malam viral di media sosial. Sebab, pemandangan pengajian menjadi kontras karena jemaahnya berpakaian seksi. Di sana Gus Miftah mengadakan shalawatan.

Gus Miftah tak ambil pusing meski ada yang menentangnya. Ia terus punya niat baik bahwa manusia bisa berubah. Jemaahnya jangan dilihat dari pakaian dan penampilan luarnya semata. Justru, mereka yang ikut pengajiannya terlihat khusyuk saat Gus Miftah menyampaikan materi ceramahnya.

Sesekali mereka mengikuti selawat yang dilantunkan Gus Miftah. Bahkan di akhir acara, setiap Gus Miftah membacakan doa, para jemaah berpakaian seksi itu secara serempak mengamini. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.