Dikutip obsessionnews.com dari situs Kemenag disebutkan dengan pengukuhannya ini, Siti Maryam Yusuf menjadi guru besar perempuan pertama di IAIN Ponorogo.
“Saya menginginkan melalui hadirnya seorang guru besar bidang sosiologi agama mampu mengantarkan secara teoritikal maupun praktikal. Bagaimana kemudian kita menyapa dunia secara lebih baik, secara terarah dan memiliki ruang-ruang kebermaknaan,” tutur Dhani.
Ia menjelaskan, ucapan dari seorang guru besar adalah ilmu, tindakannya adalah teladan. Bahwa perolehan guru besar bukan proses berhentinya belajar. Eksistensi manusia sesungguhnya terletak pada sebuah proses pembelajaran. Berhentinya proses belajar adalah kematian hakiki bagi seorang insan intelektual.
“Sesuatu hal yang paling statis di masa depan adalah dinamika.Sesuatu hal yang pasti di masa depan adalah ketidakpastian, dan sesuatu hal yang tetap di masa depan adalah perubahan,” terang Dhani.
Halaman selanjutnya