Gigi Hadid Ungkapkan Kegeramannya terhadap Perang Hamas Vs Israel

Obsessionnews.com - Sosok Gigi Hadid, yang diketahui sebagai supermodel berdarah Palestinadari sang ayah Muhamed Hadid, mengungkapkan tanggapannya atas peperangan yang kini tengah memanas antara Hamas dan Israel. Melalui sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, dia mengutuk perilaku tak berperikemanusiaan tersebut yang telah menewaskan setidaknya 1.900 warga Palestina dan Israel. Baca juga:Christina Dukung Rencana Kemenlu Evakuasi WNI dari Israel-PalestinaImbas Konflik Israel-Hamas, Bruno Mars Batalkan Konser Hari Kedua di Tel Aviv Gigi menyampaikan rasa geramnya terhadap peperangan tersebut, karena banyak di antara korbannya adalah warga sipil dan anak-anak. “Pikiran saya tertuju pada semua orang yang terkena dampak tragedi yang tidak dapat dibenarkan ini dan setiap hari nyawa tak berdosa menjadi korban konflik ini, banyak di antaranya adalah anak-anak,” tulis Gigi dalam unggahannya, dikutip Obsessionnews.com, Rabu (11/10/2023). Selanjutnya dalam tulisannya ia pun cukup banyak menyoroti mengenai perjuangan masyarakat Palestina yang selama ini terjajah oleh Israel. Meski begitu dirinya tetap tidak mendukung jika cara yang dilakukan untuk mendapatkan kemerdekaan adalah dengan cara balas dendam dan berperang. "Gagasan bahwa hal ini telah memicu siklus balas dendam yang menyakitkan selama puluhan tahun (yang seharusnya tidak memakan korban bagi warga sipil yang tidak bersalah, Palestina atau Israel) dan membantu melanggengkan anggapan keliru bahwa menjadi Pro-Palestina=antisemite,” sambung Gigi dalam tulisannya. Menutup tanggapannya, kakak supermodel Bella Hadid itu pun lantas menyampaikan belasungkawanya bagi semua pihak baik warga Palestina maupun Israel yang telah menjadi korban dari kejadian ini. "Jika kalian terluka, saat saya menyampaikan belasungkawa hari ini kepada orang-orang yang saya cintai, baik warga Palestina maupun Yahudi, saya mengirimkan cinta dan kekuatan saya, siapa pun dan di mana pun kalian berada." "Saya tahu kata-kata saya tidak akan pernah cukup atau menyembuhkan luka mendalam banyak orang, namun saya selalu berdoa untuk keselamatan nyawa orang yang tidak bersalah," tutupnya. (Arfi)