Jakarta, Obsessionnews – Komite Olimpiade Indonesia (KOI) akan terus menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memantau penggunaan dana dari APBN untuk kegiatan persiapan Asian Games 2018.
Permintaan itu akan dilakukan dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua KOI, Erick Thohir.
Wakil ketua KOI, Muddai Madang hari ini di Jakarta mengatakan dengan adanya BPKP bisa diketahui mana yang benar dan mana yang salah dalam pengelolaan anggaran APBN untuk KOI.
KOI yang masuk dalam Kepanitiaan Indonesia Asian Games Committe (INASGOC) sedang disorot oleh banyak pihak termasuk oleh Komsi X DPR tekait penggunaan dana sosialisasi sebesar Rp 61 miliar. Mereka menduga ada penyimpangan.
KOI mengatakan sudah mengaudit dana itu melalui Badan Pemeriksa Keuangan dan BPKP.
Menurut Muddai, dana tidak habis, dana ada Rp 30 miliar yang harus dikembalikan ke negara.
Dana tersebut anggaran pada 2015, yang digunakan untuk sosialisasi di 6 kota, yaitu Jakarta, Palembang, Balikpapan, Medan, Surabaya. Di Jakarta sekaligus peluncuran maskot ” Drawa”.
Muddai membantah gaung sosialisasi tak terdengar. Buktinya masyarakat mengkritisi maskot Asian Games, dan akhirnya diputuskan untuk dirubah dan dipermodern. (baron)
