Rabu, 1 Mei 24

Golkar Kutuk Keras Aksi Teror di Surabaya

Golkar Kutuk Keras Aksi Teror di Surabaya
* Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto memberikan keterangan pers terkait bom bunuh diri di Gereja Surabaya pada saat rapat koordinasi Kosgoro 1957 di Bandung.

Bandung, Obsessionnews.com – DPP Partai Golkar menyatakan rasa prihatin, sedih, belasungkawa sekaligus mengutuk keras insiden bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya yang telah menewaskan 10 korban jiwa tak berdosa, baik dari jemaat gereja maupun masyarakat yang ada di sekitar gereja.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto mengatakan, pelaku teror adalah orang yang tidak bisa menghayati dan memahami nilai-nilai agama. Apapun agamanya kata dia, pasti akan membenci dan mengutuk perbuatan yang memalukan dan tak beradab itu. Teroris jauh dari rasa kemanusiaan, sekaligus tak punya agama.

“Perbuatan tersebut sangat menodai kerukunan beragama, merusak rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Lebih dari itu, peristiwa ini menciderai nilai-nilai Pancasila yang selama ini kita junjung tinggi sebagai perekat keberagaman bangsa kita,” ujar Airlangga Hartarto disela acara rapat koordinasi Kosgoro 1957, di Hotel Parahyangan Bandung, Minggu (13/5/2018)

Dalam pernyataan resminya, Airlangga didampingi Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, atau Ketua Umum PPK Kosgoro 1957, Ketua DPP Partai Golkar Happy Bone, dan Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pendidikan Ridwan Hisjam yang juga anggota Komisi VII DPR RI.

Selain mengutuk, DPP Partai Golkar juga mendesak kepada aparat kepolisian untuk segera bisa mengusut kasus ini hingga sampai ke akarnya. Partai Golkar juga meminta para pelaku, atau otak dibalik terorisme ini diberi hukuman yang maksimal sehingga memiliki efek jera.

“Kita juga meminta masyarakat untuk berpartisipasi untuk mengawasi lingkungan sekitar tempat tinggalnya, dan melaporkan ke aparat kepolisian bila ada gerak gerik atau kejadian yang mencurigakan,” tuturnya.

Lebih dari itu, Airlangga meminta masyarakat tetap tenang tidak terpancing dengan berbagai informasi yang belum dipastikan kebenaran. Sebab fitnah dan informasi yang menyesatkan bisa menambah kondisi keamanan bangsa menjadi buruk. Tetap utamakan kerukunan dan persatuan demi NKRI.

Sementara itu, Ridwan menambahkan, aksi teror kali ini sengaja dilakukan di tempat ibadah untuk memprovokasi masyarakat Indonesia agar memunculkan benih-benih permusuhan antar agama. Ia menegaskan upaya itu tidak akan mungkin berhasil, karena Indonesia punya benteng Pancasila yang kuat.

“Itu jelas tujuannya ingin memprovokasi bangsa Indonesia dengan memecah belah antar agama. Tapi itu tidak akan mungkin bisa, karena kita sudah punya benteng yang kuat, yakni Pancasila,” jelas Ridwan.

Apalagi beberapa waktu lalu narapidana Teroris juga melakukan aksi pembunuhan dan penyanderaan anggota polisi di Mako Brimob Jakarta membuktikan jika teroris belum lenyap di Indonesia. “Teroris itu seperti virus, bekerja diam-diam dan tiba-tiba. Harus ada hukuman yang setimpal untuk pelaku teroris. Polri harus bergerilya dan ekstra pengawasan terhadap bibit-bibit teroris,” imbuh Ridwan.

Ridwan juga berpesan untuk tetap menjaga persatuan dan saling menguatkan antara satu dengan lainnya. “Dengan insiden ini kita harus menunjukan jika kita kuat, masyarakat Indonesia tidak takut dan tidak mudah terprovokasi, duka korban-korban teroris adalah duka kita semua. Mari kita doakan para korban dan menguatkan satu sama lain, NKRI harga mati,” tegasnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.