Jumat, 26 April 24

Eropa Boikot Upacara Peresmian Kedubes AS di Quds

Eropa Boikot Upacara Peresmian Kedubes AS di Quds
* Mayoritas negara Eropa yang diundang ke upacara pembukaan Kedutaan AS di kota Quds, menolak hadir pada acara itu. (ParsToday)

Mayoritas negara Eropa yang diundang ke upacara pembukaan Kedutaan AS di kota Quds, menolak hadir pada acara itu.

Seperti dilansir IRNA, Ahad (13/5/2018), Presiden Donald Trump rencananya akan meresmikan pemindahan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Quds pada Senin besok melalui video conference.

Sebagian besar diplomat Eropa, serta perwakilan dari Rusia, Mesir, dan Meksiko, memboikot upacara tersebut.

Australia, Jerman, Inggris, Perancis, Irlandia, Malta, Portugal, Polandia, dan Swedia juga termasuk negara-negara yang memboikot dan menolak undangan Israel.

Sebuah delegasi Amerika akan berkunjung ke Palestina pendudukan pada hari Ahad untuk menghadiri acara itu.

Menurut laporan Haaretz, Kementerian Luar Negeri Israel Rabu lalu, mengirim undangan kepada 86 kedutaan di Tel Aviv dan hanya 30 duta besar yang bersedia hadir.

Penasihat The Washington Institute, Dennis Ross.

Trump Membuat AS Terisolasi
Penasihat The Washington Institute, Dennis Ross menyebut Presiden Donald Trump bertanggung jawab atas dampak keluarnya AS dari kesepakatan nuklir Iran.

Seperti dikutip IRNA, Ahad (13/5/2018), Ross mengatakan Trump telah melanggar kesepakatan internasional itu, dan setelah memutuskan keluar, pemerintah Inggris, Perancis, dan Jerman segera mengeluarkan pernyataan tripartit yang kuat, di mana menekankan komitmen mereka terhadap kesepakatan nuklir.

Menurutnya, Trump telah membuat Amerika terisolasi setelah ia keluar dari kesepakatan tersebut.

“Jika Iran menarik diri dari kesepakatan nuklir, akan lebih mudah untuk menerapkan tekanan kolektif terhadap negara itu, tetapi di sini AS yang keluar sendirian,” ujarnya.

“Saat ini, bahaya serius adalah bahwa AS tidak memiliki sekutu untuk menekan Iran dan mengembalikan mereka ke meja perundingan untuk mengatasi masalah yang dikhawatirkan Trump,” jelas Ross. (ParsToday)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.