Berakhir di Lampung, Parmusi Resmikan 4 Desa Madani di Pedalaman Sumatera

Lampung, Obsessionnews.com - Sepuluh hari sudah tim Kafilah Dakwah Desa Madani Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) menelurusi pedalaman Sumatera. Berawal dari kota Medan dan menelusuri pendalaman hutan sawit di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), tim yang beranggotakan 16 orang ini mengakhiri perjalananya di Lampung. Baca juga:Parmusi Wujudkan Kampung Quran Desa Madani di Pedalaman SumselKamaludin Havis Terpilih Sebagai Ketua PW Parmusi Jambi Secara AklamasiParmusi Siap Bersinergi dengan Wali Kota Kembangkan Dakwah di Jambi Beragam kisah mengiringi setiap perjalanan Tim Kafilah Dakwah dari satu kota ke kota lain. Sedih, tawa, haru, dan senang semua melebur menjadi satu. Hanya semangat dan keikhlasan yang mampu mendorong semua tim ini untuk terus bergerak melanjutkan perjalanan sampai titik akhir. Bersyukur semua selamat sampai tujuan. Perjalanan ini memang sangat mengasyikkan, betapa tidak, Tim Kafilah Dakwah Parmusi memutuskan menggunakan jalur darat untuk menelusuri Pulau Sumatera. Perjalanan yang cukup jauh itu menempuh jarak 1,888 Km, dimulai dari Langkat, menuju Mandailing Natal, Kota Padang, Jambi, Palembang, dan berakhir di Lampung. Namun tim harus melanjutkan perjalanan darat untuk kembali ke Jakarta. Perjalanan dari Lampung-Jakarta menempuh jarak 354 Km. Misi dakwah adalah motivasi paling tinggi bagi tim untuk melanjutkan perjalanan ini dari kota ke kota. Terlebih melihat sosok Ketua Umum Pengurus Pusat Parmusi Usamah Hisyam, meski kondisi tubuhnya masih belum prima pasca operasi jantung dan struk ringan, ia masih terlihat begitu semangat menjalankan misi dakwah ini. Tak tampak wajah murung, ia selalu merasa happy dan penuh percaya diri. "Ini adalah jalan dakwah, jalan kebaikan, jalan untuk menggapai ridho Allah. Maka teruslah berada di jalan itu, yakinlah Allah dan malaikat selalu mengiringi langkah kita, karena kunci hidup ini adalah yakin kepada Allah," ujar Usamah saat memberikan pengarahan kepada tim Kafilah Dakwah. Baca juga:Ketum Parmusi Beri Hadiah Rp3 Juta untuk Qori Anak Kelas 6 SDDesa Madani Parmusi di Muaro Jambi Kembangkan Bisnis Konfeksi untuk UmatResmikan Desa Madani, PP Parmusi Berikan 10 Ekor Sapi di Langkat Halaman selanjutnya Dalam perjalanan Kafilah Dakwah Parmusi ini bukan hanya meresmikan Desa Madani. PP Parmusi juga turut menghadiri acara musyawarah wilayah (Muswil) Parmusi, pengkukuhan pengurus buru dan silaturahmi antar kader dalam rangka konsolidasi penguatan organisasi.
Peresmian Desa Madani yang pertama ditetapkan di pedalaman Sumatera Utara tepatnya, di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Senin (9/9). Untuk menempuh perjalanan ini, tim harus melewati hutan sawit dan karet dengan jarak tempuh kurang lebih 6 jam dari Kota Medan. Di sana Parmusi memberikan 10 ekor sapi. Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju ke Kota Padang. Tak diduga perjalanan dari Medan menuju padang menempuh waktu 30 jam. Tim bergerak ke arah selatan melewati Simalungun, dan wisata Danau Toba, lalu berhenti di Kabupaten Mandailing Natal untuk bertemu dengan pengurus daerah. Sepanjang perjalanan itu, tim melewati Bukit Barisan. Sebuah bukit hijau yang menjulang tinggi dari Lampung sampai Aceh. Melewati jalur ini, terlihat jelas hutan Sumatera masih sangat lebat. Jalannya berkelok-kelok naik turun bukit, sesekali kawanan monyet juga turun ke pinggir jalan hanya untuk menampakan diri dan mencari makan.
Dengan jalan yang tidak begitu bagus, ban bus sempat mengalami kebocoran dua kali. Baru pada rabu malam Rabu (11/9/) tim tiba di Kota Padang. Wajah Usamah dan Ketua Lembaga Dakwah Parmusi (LDP) H Syuhada Bahri memang terlihat lelah. Tapi semangatnya masih begitu tinggi. Halaman selanjutnya Bahkan, belum sempat istirahat, Usamah langsung meresmikan home industri konfeksi sebagai Bisnis Center Parmusi Sumatera Barat. Kemudian pada malam harinya di Kantor Gubernur, dilanjutkan dengan agenda pengukuhan Pengurus Wilayah Parmusi Sumsel periode 2018-2023 yang dipimpin Ali Imran Abbas.
Di Sumbar Parmusi juga meresmikan Desa Madani. Ada sejumlah tokoh adat memberikan sumbangan tanah seluas 50 hektar untuk dikelola Parmusi melalui program Desa Madani tepatnya berada di Gunung Malelo, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan. Perjalanan pun dilanjutkan ke Jambi pada Kamis (12/9). 
Di Jambi Usamah yang didampingi Ketua Majelis Penasihat PP Muslimah Parmusi Daisy Astrilita, Ketua LDP Syuhada Bahri, Wakil Ketua LDP Bukhori Abdul Shomad, Bendahara Parmusi Dewi Achyani, dan Waksekjen Parmusi, Mulyadi ini sempat menghadiri Musyawarah Parmusi Jambi. Dalam kesempatan itu, terpilihlah Kamaludin Havis sebagai Ketua PW Parmusi Jambi. Di sana Usamah juga meresmikan Desa Madani di Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muara Jambi, Jumat (13/9). Parmusi mengembangkan rumah kofenksi milik warga untuk penguatakan ekonomi rakyat. 
Setelah satu hari berada di Jambi, keesokan harinya Kafilah Dakwah dilanjutkan menuju Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada Sabtu (14/9) pagi. Perjalanan ditempuh dalam waktu 13 jam melewati hutan sawit. Wilayah Jambi sampai Lampung terasa lebih panas karena jalur yang dilewati adalah lintas timur Sumatera, tidak ada bukit. Di Bumi Sriwijaya ini, Parmusi kembali menetapkan Desa Madani dengan mewujudkan Kampung Quran di dua desa, yakni di Desa Teluk Payo, Kecamatan Banyuasin II, dan Desa Sri Tiga, Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Senin (16/9/2019). Di sana Parmusi mengembangkan perkebunan kepala sebagai industri kreatif warga. 
Kafilah Dakwah Parmusi kemudian mengakhir perjalananya di Kota Bandar Lampung pada Rabu (18/9). Di Lampung tidak ada peresmian Desa Madani, melainkan hanya dimanfaatkan untuk silaturahmi dan konsolidasi bersama pengurus wilayah dan daerah dalam rangka mempersiapkan agenda Muswil Parmusi Provinsi Lampung pada 22 Oktober mendatang. Usamah mengatakan, Parmusi akan mewujudkan pilot project Desa Madani di setiap propinsi hingga akhir 2019. Terdapat empat pilar Gerakan Dakwah Desa Madani, yakni peningkatan iman dan takwa, kesejahteraan ekonomi umat, pemberdayaan sosial, dan peningkatan kualitas pendidikan. "Desa Madani adalah wujud imlementasi perubahan paradigma Parmusi dari gerakan politik menjadi gerakan dakwah," jelasnya. (Albar)

















