Furnitur Indonesia Berdesain Multifungsi dan Elegan Raih Potensi Transaksi Rp50,60 Miliar di Korea Selatan

Obsessionnews.com –Produk furnitur Indonesia kembali membuktikan diri sebagai salah satu unggulan ekspor yang mampu bersaing di kancah internasional. Dalam ajang bergengsi Korea International Furniture and Interior Fair (KOFURN) 2025 yang berlangsung di Kota Goyang, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan, pada 28–31 Agustus 2025, Paviliun Indonesia berhasil meraih potensi transaksi senilai USD 3,07 juta atau setara Rp50,60 miliar. Selain itu, transaksi ritel langsung selama pameran juga tercatat mencapai USD 8.370.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI, Fajarini Puntodewi, menjelaskan bahwa produk furnitur Indonesia memiliki keunggulan tersendiri di mata pembeli Korea Selatan. Desain yang multifungsi, ringkas, dan tetap menonjolkan karakter alami kayu dengan nuansa warna kemerahan dianggap sangat sesuai dengan gaya hidup masyarakat Korea Selatan. “Buyer Korea Selatan menyukai furnitur berukuran tidak terlalu besar, mudah dipindahkan, serta praktis, tetapi tetap menonjolkan nilai estetika. Hal ini sejalan dengan karakteristik hunian di Korea Selatan yang umumnya berukuran terbatas,”jelas Puntodewi dari Jakarta, pada Jumat (12/9/2025).
Partisipasi Indonesia dalam pameran ini menghadirkan 12 eksportir yang menampilkan furnitur berbahan dasar kayu dan rotan berkelanjutan. Mereka membawa desain yang memadukan keterampilan perajin tradisional dengan sentuhan modern bergaya minimalis, elegan, sekaligus fungsional. Produk-produk seperti kursi, meja, maupun furnitur kecil serbaguna menjadi daya tarik utama. “Furnitur berwarna kemerahan atau yang mengekspos serat kayu memberikan kesan natural sekaligus modern. Ini menjadi favorit bagi buyer Korea Selatan,”tambah Puntodewi.
Eksportir yang ikut serta antara lain PT Berkat Bintang Sejati, CV Bumi Karya Abimana, CV Hasibuan Designs Furniture, PT Homeware International Indonesia, PT Inkase Indo Corpora, CV Jati Home Indonesia, PT Koloni Timur, CV Maharani, PT Philnesia International, UD Sentana Art Wood, CV Sinar Mas, dan CV Sorajati Dharma Biru. Keikutsertaan mereka menjadi etalase yang memperlihatkan keberagaman produk furnitur Indonesia yang tidak hanya mengedepankan fungsi, tetapi juga identitas budaya.
Direktur CV Hasibuan Designs Furniture, Rengganis Fitria Widayanti, mengungkapkan bahwa pasar Korea Selatan sangat potensial. Menurutnya, pengunjung KOFURN 2025 banyak berasal dari kalangan konsumen akhir yang mencari furnitur praktis dan unik. Ia bahkan berharap pemerintah dapat memfasilitasi showroom permanen di Korea Selatan untuk memperluas akses pasar. “Beberapa produk kami seperti Moana Stool dan Moana Side Table mendapatkan banyak pertanyaan dari buyer setiap harinya. Ini menunjukkan minat pasar yang luar biasa dan peluang besar yang harus segera kita manfaatkan,”ujarnya.
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kemendag RI, Deden Muhammad Fajar Shiddiq, menambahkan bahwa tingginya minat konsumen akhir terhadap furnitur Indonesia menunjukkan peluang besar untuk memperluas penetrasi pasar. Menurutnya, hal ini juga menjadi masukan bagi pemerintah untuk mencari mitra lokal, distributor, atau bahkan membuka showroom permanen di Korea Selatan. “Dengan tren permintaan yang tinggi, kami berharap peserta pameran dapat memanfaatkan skema perdagangan yang menguntungkan, seperti Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (Indonesia-Korea CEPA), terutama adanya fasilitas eliminasi tarif nol persen,”jelas Deden.
Paviliun Indonesia dalam KOFURN 2025 menempati area seluas 108 meter persegi dan menjadi salah satu stan yang paling banyak menarik perhatian pengunjung. Selama empat hari pameran, tercatat 320 orang mengunjungi paviliun untuk melihat langsung furnitur Indonesia. Antusiasme ini menunjukkan bahwa produk furnitur Indonesia mampu menjawab kebutuhan sekaligus selera pasar Korea Selatan yang mengutamakan gaya hidup modern, ringkas, namun tetap bernuansa alami.
Atase Perdagangan RI di Seoul, Roesfitawati, menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti peluang bisnis yang tercipta dari pameran ini agar dapat menghasilkan kontrak dagang konkret. “Kami akan mengawal potensi transaksi yang ada menjadi kerja sama nyata, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam memenuhi kebutuhan furnitur di Korea Selatan,”ungkapnya.
Keikutsertaan Indonesia dalam KOFURN 2025 merupakan hasil kolaborasi Kemendag RI, Kedutaan Besar RI di Seoul, Atase Perdagangan RI Seoul, serta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Selain itu, dukungan juga datang dari Korea Federation of Furniture Industry Cooperatives (KFFIC), asosiasi yang menaungi industri furnitur Korea Selatan. Kemendag bahkan mendorong KFFIC untuk turut menyebarkan informasi mengenai Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 kepada anggotanya dan hadir langsung dalam pameran yang akan berlangsung pada 15–19 Oktober 2025 di ICE BSD City, Tangerang.
Dengan hasil yang dicapai di KOFURN 2025, furnitur Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu produk unggulan ekspor yang diminati pasar global. Tidak hanya sekadar mengedepankan fungsi, tetapi juga memadukan estetika, keberlanjutan, dan identitas budaya yang kuat, furnitur Indonesia diyakini mampu memperluas pengaruhnya di pasar Asia Timur dan Eropa sekaligus berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekspor nasional. (Ali)