Sangat Penting Perhatian Keluarga untuk Pulihkan Korban Narkoba

Pontianak, Obsessionnews.com - Ancaman penyalahgunaan dan peredaran narkobakian mengkhawatirkan. Indonesia tak hanya menjadi tempat transit, namun juga sebagai kawasan target peredaran narkoba. Berbagai cara dilakukan bandar untuk bisa memasukkan narkoba ke wilayah Indonesia. Sementara itu kondisi para penyalah guna narkoba sangat ironis dan perlu perhatian serius. Seseorang yang terus-menerus mengonsumsi narkoba secara tidak sadar akan diperbudak barang haram tersebut, hingga akhirnya mengalami masalah adiksi. Peran keluarga sangat dibutuhkan, agar para penyala guna pulih dari kecanduannya. Baca juga:Guru dan Siswa Harus Bisa Jadi Penggiat Anti NarkotikaDosen dan Mahasiswa di Kalbar Jadi Penggiat Anti NarkobaCegah Kematian Sia-sia, BNN Teken MoU dengan Kwarnas Gerakan PramukaKepala BNN Ajak Pramuka Jadi Relawan Penggiat Antinarkoba Hal ini disampaikan Kepala Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Barat (Kalbar) Husniah dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggiat Anti Narkoba bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Pontianak, Kamis (15/8/2019). [caption id="attachment_288488" align="alignleft" width="268"]
Kepala Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Barat Husniah. (Foto: BNN)[/caption] Dikutip obsessionnews.com dari keterangan tertulis Biro Humas dan Protokol Badan Narkotika Nasional (BNN), Jumat (16/8), dalam acara tersebut terkait adiksi Husniah menerangkan, hal tersebut merupakan ketergantungan terhadap narkotika. Dalam kondisi itu seseorang mengalami ketergantungan secara fisik dan psikologis terhadap suatu zat narkotika. “Adiksi memiliki 7 karakteristik, di antaranya adanya toleransi terhadap zat yang dikonsumsi berupa meningkatnya dosis, adanya gejala putus zat tertentu dalam kurun waktu tertentu, menggunakan zat dalam jumlah besar, keinginan terus-menerus atau usaha yang gagal untuk menghentikan penggunaan zat, berhentinya/menurunnya aktivitas penting sebagai akibat dari penggunaan zat. Terus menggunakan zat walaupun masalah fisik dan psikologi terjadi,” tuturnya. Ada banyak alasan akhirnya seseorang terjebak narkoba, di antaranya adanya keingintahuan, mengikuti teman, supaya merasa lebih nyaman, untuk merayakan sesuatu, dan untuk merasa lebih baik dalam melakukan sesuatu. Sementara itu mantan pengguna narkoba Arie Wicaksono mengatakan, peran serta keluarga bagi pecandu narkoba sangatlah penting untuk bisa benar-benar terlepas dari ketergantungan narkotika. Menurut Arie, keluarga merupakan first opinion change bagi pemulihan korban penyalahgunaan narkoba, karena keluarga bisa memberikan segala bentuk perhatian khusus dalam proses rehabilitasi. Halaman selanjutnya Bentuk perhatian yang kuat diharapkan bisa melawan stigma yang sering kali jadi masalah untuk para penyalah guna narkoba yang menjalani rehabilitasi. “Stigma sosial sering kali membuat orang kehilangan status, diskriminasi dan dikucilkan dari keterlibatannya dalam masyarakat juga mempengaruhi efektivitas terapi”, ungkap Arie. Stigma juga membuat para penyalah guna merasa malu dan menolak untuk datang terapi. Karena itu dukungan sosial dari keluarga merupakan solusi untuk memulihkan kepercayaan diri dari pengguna narkotika. [gallery link="file" columns="2" size="medium" ids="288490,288491"] Di sela-sela acara Bimtek yang diselenggarakan, peserta juga diminta membuat Rencana Aksi P4GN yang nantinya dapat dilaksanakan untuk mendukung upaya penanganan penyalahgunaan narkoba di wilayah Kalibar. Di akhir rangkaian kegiatan Bimtek selama dua hari, para peserta dikukuhkan sebagai penggiat anti narkoba. Mereka secara simbolik diberikan pin dan sertifikat oleh BNN. [gallery link="file" columns="1" size="full" ids="288489"] “Para Penggiat Anti Narkoba yang dilantik nantinya diharapkan bisa menjadi pioner untuk mengatasi permasalahan pengentasan narkoba di Kalimatan Barat khusunya di dunia pendidikan,” ujar Kasubdit Lingkungan Pendidikan, Direktorat Peran Serta Masyarakat, Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN Wildah Dj. (arh)
