Kumpulan Tradisi Unik Sebelum Ramadan

Kumpulan Tradisi Unik Sebelum Ramadan
Obsessionnews -- Puasa Ramadan tinggal menghitung jam, sebagian masyarakat antusias menyambutnya dengan berbagai tradisi. Biasanya, masing-masing daerah di Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Tradisi tersebut sudah dilakukan selama bertahun-tahun dan melekat dengan masyarakat. Sidang isbat oleh Kementrian Agama bulan suci Ramadan 2024/1445 Hijriyah telah ditentukan kemarin. Lalu apa saja tradisi jelang Ramadan beserta maknanya di Indonesia? Berikut penjelasan lengkapnya yang dirangkum berbagai sumber, di antaranya: 1. Tradisi Nyorog di Betawi Di Betawi ada namanya tradisi Nyorog yang juga masih rutin dilakukan jelang bulan puasa. Di mana biasanya orang yang lebih mudah akan memberikan bingkisan kepada yang lebih tua. Tujuannya untuk menghormati yang lebih tua sembari menyambut bulan puasa. Bingkisan yang diberikan beragam jenisnya, mulai dari makanan, sembako, atau lainnya. Makanannya sendiri juga aneka masakan khas Betawi. Contohnya saja soto tangkar, sayur babanci, gabus pucung, dan lain sebagainya. 2. Tradisi Munggahan di Jawa Barat Setelah Jawa Tengah, kali ini akan sedikit dikulik tentang tradisi Ramadan di Jawa Barat. Salah satu yang cukup populer adalah Munggahan. Biasanya dilakukan seminggu atau dua minggu sebelum datangnya bulan suci Ramadan. Aktivitas yang dilakukan masyarakat Sunda adalah berkumpul dengan orang-orang, baik keluarga, tetangga, atau lainnya. Agenda utamanya adalah saling bermaafan lali makan bersama atau istilahnya botram. Tidak lupa memanjatkan doa untuk kelancaran ibadah puasa. 3. Tradisi Nyadran di Jawa Tengah Di Jawa Tengah ada juga tradisi namanya Nyadran yang dilakukan jelang Ramadan. Pada momen ini masyarakat melakukan ziarah kubur, bersih desa atau makam, selamatan, makan bersama, sampai dengan sedekah bumi. Bahkan di beberapa tempat di Jawa Tengah, pernah melakukan selamatan massal untuk semakin memeriahkan datangnya Ramadan. Tidak hanya di Jawa Tengah, nyadran juga dilakukan di Jogjakarta, beberapa wilayah Jawa Timur, dan Lampung 4. Tradisi Padusan di Boyolali Masih dari Jawa Tengah, tepatnya di Boyolali juga ada tradisi Ramadan lainnya yakni Padusan. Guna mensucikan diri, orang-orang akan mandi atau berendam di sumber-sumber mata air yang dianggap keramat. Tempat Padusan ini beragam, bisa di laut, sumber mata air, atau lainnya. Salah satu tempat yang jadi langganan masyarakat Boyolali untuk tradisi padusan adalah kompleks wisata Pemandian Umbul Pengging. Di sini ada empat umbul yang jadi langganan. 5. Tradisi Megibung di Karangasem, Bali Meski Bali mayoritas beragama Hindu, namun masyarakat Islam di sana juga masih bebas melakukan berbagai tradisi keagamaan. Contohnya saja jelang Ramadan di Karangasem ada tradisi Megibung. Ini merupakan sebuah adat makan masakan khas Bali bersama-sama. Tradisi ini sendiri diperkenalkan oleh Raja Karangasem yang bernama I Gusti Agung Angluran Ketut. Dan tradisi tersebut sudah ada sejak tahun 1692 Masehi. Dan sampai sekarang tetap setia digelar tiap tahunnya. 6. Tradisi Dugderan di Semarang Jawa Tengah juga tidak hanya nyadran saja, di beberapa tempat ada tradisi unik lain. Misalnya saja di Semarang ada namanya Dugderan. Tradiai ini merupakan pesta rakyat yang meleburkan semua kalangan, baik para pejabat sampai masyarakat umum. Dan sudah ada sejak tahun 1881 saat Semarang masih dipimpin oleh Bupati R.M. Tumenggung Ario Purboningrat. Sampai saat ini masih rutin dilakukan. Bahkan tidak jarang pembuka acaranya adalah Gubernur Jawa Tengah, ada banyak sekali keseruan yang bisa dinikmati masyarakat. Misalnya saja pasar malam, mainan Warak Ngendok, berbagai jenis kuliner, dan masih banyak lainnya. 7. Tradisi Ziarah Kubro di Palembang Di Palembang, Sumatera Selatan ada juga tradisi menyambut bulan puasa bernama Ziarah Kubro. Yaitu, masyarakat akan melakukan ziarah kubur massal ke tokoh-tokoh agama. Mulai dari para wali yang turut menyebarkan agama Islam sampai ulama setempat. Salah satu tujuan utama yang tidak boleh terlewatkan adalah ziara ke pendiri Kesultanan Palembang Darussalam. Menariknya, ziarah massal ini tidak dilakukan di satu tempat, bahkan bisa lebih dari 3 lokasi berbeda. Hal itu sekaligus menghormati para tokoh agama tersebut. 8. Pacu Jalur di Riau Riau selama ini terkenal masih kental melakukan berbagai kultur budaya khas Melayu. Salah satunya saat menyambut bulan suci Ramadan ada tradisi Pacu Jalur. Pada kesempatan ini masyarakat akan lomba adu cepat dayung di sungai. Uniknya perahu yang digunakan cukup panjang, ukurannya mulai dari 24-40 meter. Biasanya diisi dengan 40-60 orang Sementara untuk lokasinya, yang jadi langganan adalah Sungai Batang Kuantan. Setelah selesai pacu jalur, sebagai penutup acara biasanya orang-orang akan melakukan tradisi Balimau. Mandi dengan menggunakan jeruk nipis yang memang banyak dilakukan di Pulau Sumatra. Jadi tidak heran jika, anda harus pergi ke Sumatra menemukan hal itu. 9. Tradisi Meugang di Aceh Provinsi yang mendapatkan julukan sebagai Serambi Mekkah juga punya tradisi unik jelang puasa, yakni Meugang. Di kesempatan ini, masyarakat Aceh akan memasak daging sehari sebelum puasa Ramadan. Nantinya masakan yang dimasak di hidangkan, lalu dimakan bersama keluarga. Selain dengan keluarga, biasanya orang-orang juga mengundang makan masyarakat kurang mampu untuk menyantap daging bersama. Baik itu daging sapi, kambing, sampai kerbau, dan tradisi ini ditinggalkan oleh Sultan Iskandar Muda. Tidak hanya dilakukan untuk sambut puasa Ramadan saja, tradisi Meugang juga dilakukan sebelum Idul Fitri atau Idul Adha. (HAS)