Cerita Lo Kheng Hong Punya Aset Triliuan tapi Lebih Suka Naik Mobil Jelek

Cerita Lo Kheng Hong Punya Aset Triliuan tapi Lebih Suka Naik Mobil Jelek
Obsessionnews.com - Di dunia pasar modal, nama Lo Kheng Hong sudah tak asing lagi. Pria yang sudah berinvestasi saham selama 34 tahun ini memiliki aset triliunan. Namun, siapa sangka, dalam kesehariannya ia tak gemar flexing bahkan ia lebih memilih memakai mobil ‘jelek’ ketimbang mobil mewah. Saat menjadi pembicara dalam acara Wealth Wisdom yang digelar PermataBank, belum ini, pria yang dijuluki Warren Buffett-nya Indonesia tersebut mendapat pertanyaan dari salah seorang audiens. “Sekitar 2 – 3 bulan lalu, saya bertemu bapak di suatu pernikahan, saya mengobrol sebentar dengan bapak. Saat pulang, saya agak kaget, karena mobil bapak, lebih murah dai mobil saya. Dalam hati saya berpikir, saya baca di berita-berita bapak punya aset berupa saham triliunan, tapi kenapa hidup begitu sederhana?” Sembari tersenyum Lo menjawab pertanyaan tersebut, “Buat apa sih pak naik mobil mewah-mewah, saya termasuk orang yang tidak suka naik mobil mewah, karena semua jadi tahu kita orang kaya, buat orang lain iri, dan bisa jadi sasaran rampok juga.” Lo mengaku, ia terbiasa hidup hemat dan sederhana. “Dulu, selama 11 tahun saya pernah menjadi pegawai klerek di bank dengan gaji kecil,” ungkapnya. Namun, dengan gaji kecil tersebut, ia masih bisa menabung. “Karena hidup hemat dan sederhana. Bagi saya, naik mobil jelek itu lebih enak, bebas di jalan, tidak ada yang tahu yang naik orang kaya,” tuturnya. Lantas, bagaimana Lo menikmati hidupnya? “Saya sangat menikmati hidup saya karena uang banyak, kerjaan tidak ada, enjoy benar saya,” imbuhnya. Menjadi investor saham, bagi Lo, adalah salah satu pekerjaan terbaik di dunia. Kalau orang lain harus bekerja keras dan bekerja cerdas, tapi dirinya sebagai seorang investor saham, hanya tidur saja bisa menjadi kaya. “Karena saya punya wonderful company yang bisa menjadi mesin pencetak uang untuk saya. Kalau saya diundang menjadi pembicara di universitas, pasti diminta CV, saya jawab gampang 25 tahun tidak bekerja di mana-mana dan 25 tahun work from home,” ujarnya. Ia pun membeberkan kegiatan sehari-harinya, yakni pukul 06.00 – 09.00, ia membaca koran dan laporan keuangan perusahaan. “Reading and thinking. Setelah jam 09.00 - 16.15, saya berinvestasi kalau ada perusahaan yang bagus dan murah, atau saya melepas perusahaan saya yang sudah naik banyak sekali. Setelah jam 16.15, saya tidur selama 1-2 jam. Kemudian, saya bangun, mandi, makan, lanjut reading and thinking lagi. Itu yang saya lakukan setiap hari selama 34 tahun sehingga saya tahu perusahaan-perusahaan yang value-nya bagus,” pungkasnya. (Gia)