GoTo Impact Foundation Bangun Kesadaran Anak Muda tentang Pengelolaan Sampah

Obsessionnews.com - Riuhnya suasana IdeaFest 2023 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta pada Sabtu (30/9/2023). Namun, salah satu instalasi yang berada di tengah atrium dan berada di antara ruangan sesi talkshow membuat pengunjung datang dan mencari tahu. Terra, nama instalasi tersebut ternyata hasil kolaborasi antara GoTo Impact Foundation bersama dengan tiga seniman muda asal Yogyakarta yang menamakan diri mereka Matrahita. GoTo Impact Foundation (GIF) ternyata adalah organisasi akselerator dampak yang menggabungkan jiwa empati filantropi dengan semangat berinovasi startups. Didirikan oleh GoTo, GIF membawa misi untuk membangun inovasi ekosistem untuk menggerakkan para pembuat dampak, pendanaan, pengetahuan dan keahlian guna mengatasi tantangan kompleks di Indonesia. Salah satunya adalah pengelolaan sampah dan kesenjangan kemampuan digital. Dalam IdeaFest tahun ini GoTo berkolaborasi dengan Matrahita dengan fokus mengolah limbah sampah tekstil. “Salah satu fokus kita itu untuk mengolah limbah sampah di Indonesia, tetapi bukan kita yang mengolah. Kita menggabungkan kekuatan orang yang bisa mengolah atau yang punya kepentingan. Kalau untuk acaranya sendiri, di IdeaFest kita merasa audiens dan momentumnya cocok banget. Jadi kita bekerja sama dengan Matrahita yang fokusnya ke limbah tekstil,” ungkap Marketing GIF Natasya Putri,. Dengan membawa instalasi yang bertajuk ‘Terra’ GIF dan Matrahita seolah membawa pesan untuk anak muda yang sering membeli baju baru tanpa mengindahkan efek yang terjadi di baliknya. “Orang mikirnya sampah plastik seperti botol minum, tapi ada juga yang banyak kontribusinya yaitu limbah tekstil. Kita gak sadar fashion kita pakai setiap hari. Jadi kita ingin buat orang aware tentang limbah-limbah itu ada apa saja, salah satunya ya limbah tekstil itu,” tambah Natasya. Ingin membangun rasa kesadaran diri dan edukasi dari para anak muda yang mengunjungi IdeaFest 2023, itulah alasan GIF berkolaborasi dengan Matrahita. “Artwork ini (Terra) menyimbolisasikan manusia. Di mana kalau kita diam saja, kita akan tenggelam dalam sampah. Dari limbah tekstil. Kalau dikasih tahu saja orang tidak aware. Maka buat juga bola-bola (untuk mencari tahu) solusinya apa. Untuk menyadarkan kalau kita bisa kok kalau gotong royong dan me-manage masalah ini,” ungkap Natasya. Selanjutnya dia menjelaskan, GIF akan memulai program inovasi proyek percontohan sampah. Tiga lokasi sudah dipilih, yaitu Danau Toba, Labuan Bajo dan Bali. Proyek ini akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenparekraf). (Agnes)