Perlombaan Makan Pangsit Membuat Restoran China Bermasalah

Perlombaan Makan Pangsit Membuat Restoran China Bermasalah
China sedang menyelidiki sebuah restoran atas kontes makan pangsit yang diduga melanggar undang-undang anti-pemborosan makanan. Perlombaan untuk melahap pangsit telah membuat orang memesan secara berlebihan, mengakibatkan pemborosan, kata pihak berwenang, dilansir BBC, Selasa (12/7/2023). Mereka yang menyelesaikan 108 pangsit pedas dengan waktu tercepat memenangkan makanan gratis dan gelar "Raja Perut Besar". Namun tantangan viral tersebut telah "menyesatkan" orang untuk memesan secara berlebihan, yang mengakibatkan pemborosan, kata pihak berwenang. China memberlakukan undang-undang pada tahun 2021 untuk mengatasi apa yang digambarkan pemimpin Xi Jinping sebagai pemborosan makanan yang "mengejutkan dan menyusahkan". Namun, dua tahun berlalu, orang masih menyesuaikan diri dengan peraturan. Lagi pula China adalah negara di mana tuan rumah menawarkan lebih banyak makanan daripada yang bisa ditelan tamu mereka dianggap sebagai bentuk keramahtamahan. Setidaknya 34 juta ton makanan terbuang percuma di restoran China setiap tahun, menurut survei tahun 2020 yang dilakukan oleh badan legislatif nasional China. Restoran di provinsi Sichuan adalah salah satu dari beberapa yang diselidiki karena melanggar hukum. Sebuah hotel di provinsi Fujian juga sedang diselidiki atas kontes Maret lalu yang menantang peserta untuk menyelesaikan burger seberat 3 kg dalam waktu 30 menit. Restoran yang "membujuk atau menyesatkan pelanggan untuk memesan secara berlebihan sehingga menyebabkan pemborosan yang nyata" dapat didenda. Bisnis juga dapat memungut biaya pembuangan limbah dari pelanggan yang meninggalkan banyak sisa makanan di piring mereka. China juga melarang streaming langsung pesta makan dan makan kompetitif. Banyak akun online yang menampilkan pemakan seperti itu telah ditutup. Beberapa pengguna internet China mengkritik investigasi terbaru pihak berwenang di restoran sebagai tindakan yang berlebihan. "Mengapa ini menjadi masalah yang diawasi oleh pemerintah? Apakah harus begitu?" seorang pengguna menulis di platform micro-blogging China, Weibo. "Akan lebih baik bagi pihak berwenang untuk lebih memperhatikan masalah keamanan pangan," tulis yang lain di aplikasi berbagi video Douyin. Beberapa otoritas lokal dan restoran individu juga telah menetapkan kebijakan mereka sendiri untuk mendukung perang salib melawan makanan yang terbuang. Misalnya Asosiasi Industri Katering Wuhan mendesak restoran di kota untuk mengikuti sistem di mana kelompok harus memesan satu hidangan kurang dari jumlah pengunjung. Beberapa restoran bahkan menimbang pelanggan sebelum makan untuk menentukan berapa banyak makanan yang harus mereka berikan. (BBC/Red)