Nasabah Tabungan Emas Pegadaian Terus Meningkat

Nasabah Tabungan Emas Pegadaian Terus Meningkat
Jakarta, Obsessionnews.com - Kinerja PT Pegadaian (Persero) tidak perlu diragukan lagi. Bayangkan saja, sepanjang 2019 sampai Januari 2020 ini Pegadaian mencatatkan peningkatan jumlah nasabah Tabungan Emas menjadi 4,8 juta. Kinerja yang mengkilap ini seiring meroketnya harga emas dunia yang mendorong minat masyarakat untuk berinvestasi di logam mulia tersebut. “Tabungan Emas ini menjadi salah satu produk yang menorehkan kinerja cukup pesat pada tahun lalu. Jumlah nasabah Tabungan Emas melonjak tinggi pada 2019 dan ini berkontribusi pada peningkatan jumlah nasabah perseroan dan mendukung kinerja positif kami,”ujar Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/3/2020). Baca juga: Ini Kiat Kinerja Pegadaian Kinclong Akhir 2019 lalu, Pegadaian membukukan jumlah nasabah produk Tabungan Emas sebanyak 4,6 juta nasabah, melonjak tajam 170% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 1,8 juta nasabah. Per Januari 2020, jumlah nasabah Tabungan Emas Pegadaian naik menjadi 4,8 juta nasabah. Berdasarkan volume, produk Tabungan Emas Pegadaian sepanjang 2019 mencapai 3,99 ton, tumbuh 108% atau naik lebih dari 2 kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 1,91 ton. Selain itu ada sebagian nasabah yang menjual kembali emas yang dititipkan, sehingga jumlah titipan Tabungan Emas di Pegadaian per Januari 2020 sebesar 4.4 ton. Pertumbuhan yang pesat produk Tabungan Emas tersebut menyumbang peningkatan jumlah nasabah Pegadaian, naik 30,3% menjadi 13,86 juta nasabah dari posisi 2018 sebanyak 10,64 juta nasabah. Halaman Selanjutnya Kuswiyoto mengungkapkan lonjakan jumlah nasabah Tabungan Emas Pegadaian seiring dengan masyarakat yang makin melek investasi pada komoditas yang likuid seperti emas. "Harga emas terus meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi global. Sementara untuk memiliki emas di Pegadaian saat ini, menjadi salah satu alternatif investasi yang sangat mudah dijangkau oleh masyarakat. Apalagi produk Tabungan Emas sudah bisa dimiliki hanya dengan membeli 0,01 gram emas“. Disamping itu Kuswiyoto juga menambahkan bahwa investasi emas ini berbasis riil fisik emas dan mempunyai risiko fluktuasi harga emas. “Transaksi emas di Pegadaian di backup oleh riil fisik emas bahkan sesuai dengan ketentuan OJK kami boleh menawarkan Tabungan Emas apabila sudah tersedia fisik emas. Dari sisi risiko, investasi emas juga dipengaruhi oleh fluktuasi harga, dan dalam jangka panjang harga emas akan terus meningkat, “ papar Kuswiyoto. Sebagai informasi, harga emas dari tahun ke tahun mengalami tren peningkatan. Pada tahun 2018 harga emas menembus rekor sebesar Rp 600.000 per gram dan tahun lalu harga emas menyentuh Rp700.000 per gram dan diawal tahun 2020 sudah menyentuh Rp800.000 per gram. Pesona harga emas di dalam negeri terus berkilau setelah memecahkan rekor demi rekor dalam beberapa pekan terakhir. Harga emas 24 karat Antam mencapai Rp827.000 per gram pada Selasa (3/3), rekor tertinggi sepanjang masa setelah menembus Rp809.000 per gram pada 24 Februari lalu. Secara global, harga emas dunia sudah melampaui level psikologis US$1.600 per troy ounce pada 19 Februari 2020 dan mencapai rekor tertinggi US$1.643,31 per troy ounce. Sementara itu, pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed diyakini oleh sejumlah kalangan dapat menjadi katalis positif bagi emas untuk terkerek naik, seiring kondisi ekonomi global yang masih tertekan. (Poy)