Sabtu, 27 April 24

Persekusi Ulama

Persekusi Ulama

Oleh: KH Hafidz Abdurrahman, MA

Episode dari drama persekusi di Indonesia belum juga berakhir. Terbaru Ustadz Abdul Somad, yang tiba-tiba ditolak oleh otoritas Tiongkok, untuk masuk Hongkong. Belakang beredar kabar, bahwa persekusi ini atas permintaan Jakarta

Sebelumnya, Ustadz Abdul Somad dipersekusi di Bali. Para pelaku persekusi berasal dari ormas setempat, juga lagi-lagi melibatkan oknum ormas yang biasa mempersekusi pengajian. Dalam dua kasus ini, aparat alih-alih melindungi warga, malah tampak menunjukkan sikap yang ganjil

Dalam kasus Hongkong, aparat yang seharusnya memberikan pembelaan kepada warganya malah menjadi juru bicara otoritas Hongkong. Begitu juga dalam kasus di Bali, alih-alih mengeluarkan pernyataan yang tegas kepada pelaku kriminal, sebagaimana dalam sweeping Natal dan Tahun Baru dengan mengatakan, “Kita akan tindak.” Eh, malah bilang, “Kita bersikap netral.” Lalu di mana fungsi sebagai penegak hukum dan pelindung masyarakat

Semua episode ini adalah isyarat, yang dengan mudah bisa dipahami oleh orang yang cerdas. Kecuali orang-orang bodoh, atau pura-pura bodoh, dengan mengatakan, “Sepanjang Anda baik, penolakan itu takkan terjadi.” Padahal, dia tahu Ustadz Somad bukan penjahat, bukan teroris, tapi ulama yang diundang untuk menyampaikan dakwah di negeri tirai bambu

Celakanya lagi, orang bodoh atau pura-pura bodoh ini menuduh, bahwa dakwah Ustadz Somad selama ini telah menghasilkan umat Islam yang beringas. Ini tuduhan serius, bahkan penghinaan terhadap dakwah dan ajaran Islam

Ustadz Somad adalah alumni al-Azhar, yang membuat bangga almamaternya. Karena almamater ini merupakan pencetak ulama’, pewaris Nabi. Keilmuannya juga diakui. Banyak ulama besar dari sini

Tapi di negeri Muslim terbesar ini sekarang sedang terjadi ironi yang luar biasa. Umat Islam yang mayoritas ditindas, dan dipaksa menerima minoritas dengan alasan toleransi. Tapi, agama mereka diinjak-injak tidak dihormati. Banyak penghinaan terhadap Islam, ulama’ dan simbol kesucian agama ini dilakukan tapi tak ada tindakan

Aparat lebih sigap kalau yang dihina adalah pejabat, penguasa atau pendukung kekuasaan. Inilah ironi negeri Muslim terbesar ini.

Ironi. Duh, Gusti..

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.