Jakarta, Obsessionnews-Bonus demografi (jumlah penduduk) yang dimiliki Indonesia selain menjadi berkah juga bisa menjadi bencana jika tidak bisa dimanfaatkan dengan baik, jelas Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri beberapa waktu lalu di Jakarta.
Sebagai contoh, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja ke luar negeri harus bisa ditingkatkan kualitasnya dan diberi pelatihan kerja, karena rata-rata tenaga kerja Indonesia berpendidikan SMP, sehingga untuk mengejar ketertinggalan ijazah dari negara lain memakan waktu yang lama dan biaya besar.
Selain itu untuk mengantisipasi bepergiannya Tenaga Kerja Indonesia ilegal keluar negeri, sebenarnya pemerintah bisa menerapkan pola pelatihan kerja di dalam negeri, dan membangun proyek padat modal dan karya. Tapi pemerintah mengaku hal ini harus diperbaiki lagi, papar Hanif.
Peneliti dan ekonom dari Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati mengaku pernah mengadakan penelitian dan ditemukan bahwa tenaga kerja yang berangkat ke Korea Selatan banyak yang mengikuti pelatihan kerja secara formalitas, bahkan soal bahasa pun masih formalitas. Untuk lulus bisa membayar paket melalui orang tertentu.
Menurut Nina, hal ini bisa melemahkan nilai tenaga kerja kita di sana, sehingga rentan terhadap isu-isu lain misalnya menjadi TKI gelap artinya bekerja tidak sesuai dengan pelatihan kerja yang diikuti di Indonesia. (baron)
