Menko Perekonomian Airlangga Hartarto: UMKM Merupakan Pilar Terpenting dalam Perekonomian Indonesia

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto: UMKM Merupakan Pilar Terpenting dalam Perekonomian Indonesia
Jakarta, obsessionnews.com – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM pada  2020 jumlah UMKM telah mencapai 64,2 juta serta berkontribusi terhadap 60,51% produk domestik bruto (PDB) atau sebesar Rp9.580 T yang menyerap 96,2% tenaga kerja dan mewakili 60% dari investasi.   Baca juga:Menteri Teten Masduki: Ekonomi Indonesia akan Pulih Jika Sektor Kesehatan Bisa ditangani dengan BaikUsamah Hisyam: OMG Terpanggil untuk Berkontribusi dalam Upaya Menggerakkan Kembali Bisnis UMKMOMG Gelar Webinar “UMKM Summit 2021”     Hal ini disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika menjadi keynote speaker dalam webinar “UMKM Summit 2021” yang diselenggarakan oleh Obsession Media Group (OMG), Sabtu (6/11/2021). Airlangga menjelaskan, pemerintah juga telah menambah anggaran khusus bagi UMKM, yaitu sebesar Rp96,21triliun dalam program pemulihan ekonomi. Dengan rincian berupa subsidi bunga, penempatan dana Pemerintah di bank umum, mendukung perluasan kredit modal kerja, penjaminan modal kerja UMKM, Badan Panpres Produktif Usaha Mikro, bantuan tunai untuk PKL dan warung, serta insentif PPh final untuk UMKM yang di tanggung oleh pemerintah. "Sampai 27 Oktober 2021 dana sebesar Rp64,35 triliun telah terealisasikan dengan jumlah debit UMKM Rp33,93 juta, serta tambahan support berupa pembebasan rekening mininum, biaya beban dan listrik yang dapat dimanfaatkan UMKM,” ujar Airlangga. Selain itu, tambahnya, kartu prakerja juga dapat membantu para calon pelaku usaha untuk meningkatkan kompetensinya. Kemenko Perekonomian juga akan terus mendorong peningkatan kualitas kartu prakerja yang melibatkan banyak pihak swasta termasuk perbankan, pelayanan keuangan digital sebagai mitra pembayaran. Airlangga menuturkan, berbagai studi menyatakan bahwa potensi ekonomi Indonesia masih terbuka. Hal ini didukung oleh penduduk terbesar serta jumlah penduduk usia produktif yang mencapai 70,7% atau sebesar 191 juta. Dari sisi digital user, pengguna ponsel mencapai 345,3 juta atau melebihi dari populasi 125%, penetrasi internet mencapai 74% dan trafic selama pandemi mengalami peningkatan sebesar 20%. Dengan potensi yang ada, diharapkan perkembangan ekonomi digital dapat menghasilkan trobosan dan inovasi yang melibatkan semua sektor termasuk UMKM. (arh)