Kemendag Gandeng UGM Siapkan Talenta Muda Pengamanan Perdagangan

Obsessionnews.com — Kementerian Perdagangan terus memperkuat upaya perlindungan kepentingan perdagangan nasional dengan menyiapkan sumber daya manusia unggul di bidang pengamanan perdagangan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan lokakarya bertajuk One-Day Workshop on Trade Remedies: Preparing Indonesia’s Next Trade Defense Practitioners yang digelar bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Kamis (11/12/2025).
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Tommy Andana, menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan generasi praktisi pengamanan perdagangan yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu membaca data, menganalisis tren global, menguasai model ekonomi, serta memahami hukum dan prosedur Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Menurut Tommy, meningkatnya penggunaan instrumen trade remedies oleh berbagai negara menjadi tantangan serius bagi Indonesia. Karena itu, kampus dipandang sebagai ruang strategis untuk mencetak talenta yang mampu membela kepentingan nasional di tengah dinamika perdagangan internasional yang semakin kompleks.
Lokakarya ini melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu di UGM, mulai dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, hingga Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program Direktorat Pengamanan Perdagangan Goes to Campus yang bertujuan meningkatkan literasi generasi muda terhadap isu perdagangan global.
Direktur Pengamanan Perdagangan Kemendag, Reza Pahlevi Chairul, menambahkan bahwa penanganan kasus trade remedies menuntut kolaborasi lintas bidang. Penyusunan pembelaan tidak hanya bergantung pada aspek hukum, tetapi juga membutuhkan analisis data, akuntansi forensik, serta pemahaman ekonomi industri agar argumen yang disampaikan bersifat komprehensif dan kuat.
Sementara itu, Dekan FISIPOL UGM sekaligus Caretaker Pusat Studi Perdagangan Dunia UGM, Wawan Mas’udi, menilai sinergi antara Kemendag dan perguruan tinggi merupakan langkah strategis dalam memperkuat kapasitas akademik sekaligus menjawab kebutuhan nyata dunia kebijakan dan industri.
Salah satu peserta, Petra Imanuel, mahasiswa Hubungan Internasional UGM, mengaku lokakarya ini membuka perspektif baru mengenai pentingnya pengamanan perdagangan. Ia menilai kegiatan tersebut memberi gambaran konkret mengenai peran pemerintah dalam membela kepentingan Indonesia di tingkat global.
Melalui kolaborasi ini, Kemendag berharap semakin banyak talenta muda yang tertarik dan siap menjadi praktisi pengamanan perdagangan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi tantangan perdagangan internasional di masa depan. (Ali)





























