
Jakarta, obsessionnews.com – Ekonomi Indonesia akan pulih jika sektor kesehatan bisa ditangani dengan baik. Salah satunya melalui vaksinasi yang berjalan sesuai dengan rencana sehingga mampu mengendalikan Covid-19.
Hal tu dikemukakan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, yang mewakili Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, dalam webinar “UMKM Summit 2021” yang diselenggarakan oleh Obsession Media Group (OMG), Sabtu (6/11/2021).
Baca juga:
Usamah Hisyam: OMG Terpanggil untuk Berkontribusi dalam Upaya Menggerakkan Kembali Bisnis UMKM
OMG Gelar Webinar “UMKM Summit 2021”
“Alhamdulillah, ekonomi Indonesia 2021 mampu menjaga tren positif berturut-turut, yakni triwulan II 7,07% (yoy), dan terbaru triwulan III 3,51% (yoy),” ujar Teten yang mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 5 November 2021.
Selama hampir dua tahun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah berjuang dan bekerja keras menghadapi pandemi Covid-19. Walaupun UMKM paling mudah goyah terhadap krisis, namun uniknya UMKM pulalah yang paling cepat beradaptasi.
Di awal pandemi hampir 94% UMKM mengalami penurunan permintaan. Namun, di saat serangan varian delta, penurunan permintaanya hanya menjadi 37,2%. Di awal pandemi 53,7% UMKM mengalami penurunan pendapatan lebih dari 50%. Namun, pada gelombang kedua telah mengalami perbaikan menjadi 41,5%.
Tahun 2022 diharapkan menjadi tahun pertama kita lepas dari tekanan Covid-19. Di tahun 2022 kita mencanangkan pemantapan UMKM jangka menengah dan panjang melalui transformasi UMKM agar lebih inklusif dan berkelanjutan. Di tahun 2022 kami akan terus mengawal agenda besar yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, antara lain pemanfaatan 30% infrastruktur publik, 40% belanja pengadaan barang/jasa pemerintah, kemitraan strategis dengan BUMN dan usaha besar, serta terwujudnya koperasi modern,” ujar Teten.
Secara operasional target Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2022 antara lain kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,3% b. Kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 63% . Rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,75%. Kontribusi ekspor UKM sebesar 15,8% . Usaha mikro yang bertransformasi dari informal ke formal sebesar 4%.
“Kita juga ingin Indonesia menjadi produsen halal dunia. Kami telah menetapkan prioritas ke depan, yakni muslim fashion. Percepatan digitalisasi terus kami lakukan. Saat ini sudah 16,4 juta UMKM dan ditargetkan 2024 menjadi 30 juta UMKM8. Selain pandemi, kita harus mempersiapkan UMKM agar mampu berkontribusi mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim,” kata Teten.
Dalam menjalankan usaha ke depan, lanjutnya, UMKM harus memperhatikan dampak lingkungan dengan mulai menjalankan bisnis hijau.
“Dengan beralih ke bisnis hijau, kita berkesempatan untuk meningkatkan kualitas produk; Mendapatkan akses ke pasar baru; Peningkatan produksi; Mendapatkan peluang lainnya; Biaya input yang lebih rendah’ dan produk atau layanan baru,” tutur Teten.
Salah satu usaha ramah lingkungan dijalankan oleh Koperasi Japanese Consumer Cooperation Union (JCCU) merupakan koperasi maju di Jepang, yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dalam menghasilkan produk CO.OP Sustainable.
Tema CO.OP Sustainable adalah melindungi sumber daya laut, hutan dan organik. Menggunakan sertifikasi dan logo yang menunjukkan produk tersebut ramah lingkungan. Produk-produk yang dihasilkan, seperti Ikan merah tanpa tulang, kertas toilet daur ulang, minyak perilla organik, dan teh organik kagoshima.
“Mari kita majukan UMKM dengan menjalankan usaha yang produktif, berkualitas, dan ramah terhadap lingkungan,” kata Teten. (arh)