Menanggapi hal ini, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menyampaikan Indonesia terbuka untuk berbagi mengenai perbaikan pelayanan ibadah haji. Ia juga mengungkapkan Indonesia terus melakukan inovasi pelayanan haji. Dalam bidang bimbingan ibadah misalnya, selain pembimbing ibadah yang terdapat pada masing-masing kloter, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) juga menghadirkan konsultan dan pembimbing ibadah di masing-masing sektor yang ada di Makkah dan Madinah.
“Ini agar jemaah dapat lebih dekat bila ingin melakukan konsultasi ibadah,” kata Sri.
Sementara penggunaan IT dalam penyelenggaraan ibadah haji, menurut Sri, telah digunakan beberapa tahun lalu oleh Indonesia, dengan kehadiran aplikasi Haji Pintar.
“Haji Pintar ini dapat dimanfaatkan oleh jemaah haji Indonesia, untuk mencari informasi-informasi tentang penyelenggaraan ibadah haji. Mulai dari rute bis, pemondokan, manasik, dan sebagainya,” kata tuturnya.
Ia pun mengapresiasi kegiatan rutin yang dilakukan oleh Tabung Haji Malaysia dan Misi Haji Indonesia ini.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Ketua PPIH Arab Saudi Endang Jumali, Direktur Pengelolaan Dana Haji Maman Saefuloh, Kepala Daerah Kerja Makkah Subhan Cholid, dan Kepala Bidang Bina Petugas PPIH Affan Rangkuti.
Di akhir pertemuan Sri menutup paparannya dengan sebuah pantun:
Melancong ke Kuala Trengganu kota jiran tetangga
Hendak Menengok Masjid Kristal yang elok beruntai
Alhamdulillah awak sampaikan pada Tabung Haji Malaysia
Semakin kuat hubungan Indonesia Malaysia silaturrahim tentang urusan haji
Tak mau kalah, Dato Sri Syed Saleh pun membalas pantun dengan apik.
Pergi ke pasar membeli pepaya
Pepaya di beli di pasar kakiyah
Hubungan yang baik malaysia indonesia
Semoga berkekalan dan dapat rapatkan ukhuwah
(arh)