Sabtu, 27 April 24

Laode Curigai Plt Ketua KPK Kompromi ‘Berbau Tak Sedap’

Laode Curigai Plt Ketua KPK Kompromi ‘Berbau Tak Sedap’

Jakarta, Obsessionnews – Jika benar Pelaksana tugas (Plt) Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki pada Rabu (25/2) kemarin malam, mendatangi KPK secara diam-diam dan bahkan menghindar dari cegatan wartawan, bisa dicurigai sedang melakukan kompromi ‘berbau tak sedap’ atas peristiwa ‘tembak menembak’ antara Polri (faksi BG) dengan KPK (AS dan BW).

Demikian dugaan Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Ode Ida, yang disampaikan kepada Obsessionnews.com, Kamis (26/2/2015). “Langkah Taufiequrachman Ruki itu bisa mengarah (ditafsirkan) pada proses pelemahan terhadap KPK,” tuding mantan aktivis ini.

Ia pun menengarai, munculnya gerakan tambahan Taufiequrachman Ruki pasca dilantik sebagai Plt KPK kemungkinan tidak ingin melanjutkan agenda KPK yang sudah menjadikan tersangka Budi Gunawan (BG) termasuk telah menjadikan sejumlah oknum Polri pemilik rekening gendut radar dan daftar tunggu yang diperiksa dan ditersangkakan.

La Ode juga menyoroti pernyataan Ruki sebelumnya yang seolah mengkerdilkan lembaga KPK. Menurutnya, beberapa pernyataan Ruki setelah ditunjuk menjadi Plt KPK mengindikasikan tiadanya pengakuan terhadap gerakan dan kebijakan KPK selama ini.

“Catat, misalnya, istilah ‘jangan saling colek’ antara sesama lembaga negara, yang arahnya ‘tak setuju dengan KPK yang tetapkan BG tersangka’. Pernyataannya kemarin bahwa KPK selama ini mengabaikan koordinasi dengan polri dan kejaksaan, merupakan ekspresi yang bisa dianggap ‘arogan’ karena hanya anggap dirinya yang lakukan itu, sekaligus meremehkan kepemimpinan sebelumnya,” ungkap La Ode.

Selain itu, lanjutnya, Taufiequrachman Ruki bisa dianggap memiliki niat yang kurang mulia dari seorang Plt KPK yang melakukan pertemuan secara diam-diam dengan pihak yang sedang berkasus sebagaimana lembaga yang dipimpinnya. “Kalau niatnya baik, mengapa tak dibuka ke publik, agar semua warga bangsa ini tahu dan mengikuti proses-proses yang terjadi. Kan aneh cara-cara seperti itu,” kritik La Ode.

“Dan perlu dicatat sudah jadi semacam aksioma, bahwa setiap pejabat publik (apalagi pemberantas korupsi) harus menghindarkan diri dari kemungkinan adanya kecurigaan dari masyarakat luas. Dengan demikian, cara-cara yang dilakukan oleh Ruki akan jadikan rakyat bangsa ini tak percaya lagi pada KPK, yang barangkali sudah jadi agenda kelompok kepentingan yang berada di belakang (atau misi khusus yang dibawa oleh) Ruki,” tambahnya.

Meski demikian, menurut La Ode, harus dipertanyakan pula apakah kedatangan Ruki menemui Buwas (Komjen Pol Budi Waseso) di Bareskrim Polri tersebut dalam agenda yang sudah diketahui oleh pimpinan lainnya di KPK atau belum? “Namun yang pasti, barangkali mirip atau bahkan kelanjutan pertemuan informal di Duck King Sabtu lalu,” ujar mantan Wakil Ketua DPD.

Secara terpisah, Plt Wakil Ketua KPK, Johan Budi SP membantah bahwa Taufiequrrachman Ruki datang ke Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) Mabes Polri sendirian pada Rabu (25/2) malam. “Pak TR (Taufiequrrachman Ruki) bersama pimpinan lain, tidak sendiri,” bantah Johan dalam pesan singkatnya, Kamis (26/2).

Menurut Johan, Ruki datang ke Mabes Polri bersama dengan dua pimpinan lainnya yaitu Adnan Pandu Praja dan Indriyanto Seno Adji. Menruutnya pula, pimpinan KPK datang untuk melakukan koordinasi dengan Polri terkait kerja sama antara KPK dan Polri. “Acaranya koordinasi lanjutan. Koordinasi tentang kerjasama KPK – Polri,” jelasnya.

Sementara itu, Taufiequrrachman Ruki tidak mau berkomentar soal kabar dia datang ke Bareskrim sendirian pada Rabu malam kemarin. “Silakan tanya ke Pak Johan,” elak Ruki saat ditanya wartawan.

Sebagaimana diberitakan, Ruki diam-diam mendatangi Bareskrim Polri, Rabu (25/2) malam. Ia diduga datang lewat pintu belakang Bareskrim sehingga sempat tak terendus wartawan yang masih berada di area kantor Kabareskrim Budi Waseso tersebut.

Ruki dikabarkan tiba di Bareskrim Polri pukul 19.10 WIB. Di pelataran parkir mobil pintu utama belakang Bareskrim tampak terparkir dua mobil, Lexus warna hitam dengan nomor polisi B 2023 BP dan Toyota Camry 2.5G B 1138 PD yang biasa digunakan Kabareskrim. (Asma)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.