Selasa, 21 Maret 23

Beras Melambung, Pedagang Pasrah

Beras Melambung, Pedagang Pasrah

Semarang, Obsessionnews – Harga beras di sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng) melambung tinggi. Kenaikan harga beras ini membuat para pedagang pasrah. Pantauan obsessionnews.com Kamis (26/3) pedagang beras di beberapa daerah di pantai utara Jawa (Pantura) mematok harga hingga mencapai Rp 11.000/kg untuk jenis C4. Sedangkan beras pandan wangi diberi harga Rp 12.500/kg.

Venti, pedagang beras eceran di Kota Pekalongan, menuturkan, harga jual oleh grosir beras di Pasar Grogolan merangkak naik sejak Januari lalu. Sebelumnya harga beras untuk jenis C4 Rp 9.000/kg. Saat ini untuk beras tipe yang sama naik menjadi Rp 10.500/kg.

“Sejak Januari lalu naik pelan-pelan. Sekarang malah sudah tembus sampai Rp 10.500/kg,” kata Venti kepada obsessionnews.com.

Di Kabupaten Kendal harga beras di grosir menanjak 10% dari harga sebelumnya. Masamah, pedagang beras eceran di Pasar Kendal, menjelaskan, harga beras di Kendal sama dengan Pekalongan. Dia membeli dari pedagang grosir beras C4 Rp 10.500/kg. “Saya menjual beras Rp 11.000 – Rp 11.500/kg, dan saya mendapat untung Rp 500/kg,” ujarnya.

Untuk beras yang kualitasnya lebih baik seperti beras pandan wangi, dia menjual dengan keuntungan sama seperti beras C4 , yakni 10%.

Sementara itu di Pasar Dargo Semarang, harga beras C4 saat ini Rp10.500/kg, naik dari sebelumnya Rp 9.500/kg.

Hamid, pedagang grosir besar di Pasar Kendal, merasa khawatir dengan adanya kenaikan ini. Naiknya harga beras dapat mempengaruhi stabilitas stok beras yang ada di pasaran.

“Hari ini saya sudah kehabisan stok beras. Harganya mentok Rp 10.500/kg. Kasihan pedagang kecil dengan kenaikan harga beras ini,” ungkap Hamid.

Menurutnya, kenaikan harga beras disebabkan panen di Jateng belum merata, sehingga menyebabkan stok beras tersendat.

“Sejak Desember 2014 panennya ndak rata. Sekali ada panen buat rebutan. Makanya harga beras naiknya pelan-pelan,” katanya.

Dia menyarankan agar segera diadakan operasi pasar untuk mengatasi kenaikan beras di pasar. Selain itu, ia juga berharap agar Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Kebijakan Pengadaan Dan Penyaluran Beras direvisi kembali oleh pemerintah. Dia berpendapat, Inpres tersebut membuat pelaku pasar malas untuk menyetor beras ke pemerintah karena harga yang ditawarkan hanya Rp 6.600/kg. “Gila aja masak jual ke pemerintah harganya hanya Rp 6.600/kg,” katanya.

Kenaikan harga ini ditengarai karena adanya permainan harga dari pengepul ke pengecer. Para tengkulak memborong beras sejak dari proses penggilingan padi dan juga adanya penimbunan beras oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. (Yusuf Isyrin Hanggara)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.