Jakarta, Obsessionnews.com – Daftar Pemilih Tetap (DPT) sering kali menjadi persoalan serius dan sensitif dalam pemilu. Akurasi serta validitas data menjadi hal yang patut dikedepankan dengan senantiasa bersikap hati-hati dan teliti untuk menghasilkan data yang sesuai.
Namun dalam realitasnya pengelolaan data serta teknis operasional pelaksanaannya cenderung kurang tertata. Proses Pemutahiran data yang telah dilakukan oleh KPU melalui Petugas Pemutahiran Data pemilih (PPDP) masih belum bisa memaksimalkan kinerjanya.
Oleh karena itu, Komite Independent Pemantau Pemilu (KIPP) Jakarta mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan sosialisasi yang lebih masif terkait Posko Pengaduan Daftar Pemilih dan juga melakukan sistem “Jemput Bola” ke masyarakat oleh petugas PPS dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua nanti.
“Untuk memastikan semua warga DKI Jakarta yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih terdaftar di dalam DPT putaran kedua,” ujar Direktur Eksekutif KIPP, Rindang Adrai di Jakarta, Minggu, (12/3/2017).
Selain itu, meminta kepada KPU dan Bawaslu dalam melakukan bimbingan teknis kepada petugas KPPS dan pengawas TPS dilakukan secara serius. “Sehingga mampu mencegah potensi-potensi pelanggaran yang akan terjadi pada hari pemungutan suara putaran kedua,” kata Rindang.
Mengimbau kepada seluruh warga DKI Jakarta untuk lebih berperan aktif dalam pemutahiran data yang dilakukan oleh KPU, dengan melakukan pendaftaran diri ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) di kantor kekelurahan setempat untuk memastikan namanya masuk dalam DPT putaran kedua.
Juga meminta KPU dan Bawaslu sebagai penyelengara Pilkada bersikap netral dengan bersikap Profesional dan menjaga Integritas sesuai dengan Aturan yang telah di sepakati. “Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” jelasnya.(Purnomo)
