Sabtu, 27 April 24

Kemacetan Jakarta Rugikan Rp65 Triliun, Ini Solusinya

Kemacetan Jakarta Rugikan Rp65 Triliun, Ini Solusinya
* Kemacetan di Jakarta. (Foto: Edwin B/Obsession Media Group)

Jakarta, Obsessionnews.com – Dalam hitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kemacetan di Jakarta dan sekitarnya telah menimbulkan kerugian materi sampai senilai Rp65 triliun setiap tahun. Hal ini tentu saja tidak boleh dibiarkan terjadi terus-menerus. Sudah saatnya kemacetan lalu-lintas di Jabodetabek ini diatasi melalui penyediaan transportasi massal yang terintegrasi.

Karena itulah di awal tahun 2019 Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas mengenai pengelolaan transportasi Jabodetabek, dengan mengundang di antaranya Gubernur DKI, Gubernur Banten, Gubernur Jawa Barat, Menteri Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas.

 

Baca juga:

Kemacetan dan Kecelakaan Lebaran di Pantura Diperkecil

Minggu Kedua Ramadan Tempat Kuliner di DKI Macet

Ganjil Genap di Tol Bekasi Tak Efektif Kurangi Kemacetan

Kereta Bandara Upaya Pemerintah Atasi Kemacetan

Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: dok. Jokowi/Facebook)

Dalam soal pengelolaan jalan raya, misalnya, terjadi tumpang tindih kewenangan. Sebagai gambaran, jalan di Jabodetabek ini ada yang jadi kewenangan Kementerian PU, Provinsi DKI, Banten, dan Jawa Barat. Pengelolaannya belum terpadu, sehingga urusan pemeliharaan jalannya sering banyak yang saling menunggu.

“Nah, pembangunan moda transportasi massal yang saat ini sedang digalakkan saya harap bisa dibuat terintegrasi satu dengan lainnya. Pembangunannya memang diarahkan untuk mendukung pengembangan kawasan yang mengintegrasikan sistem transit transportasi dan tata guna lahan untuk mengurangi mobilitas penduduk dan penggunaan kendaraan pribadi,” tutur Jokowi seperti dikutip obsessionnews.com dari laman Facebooknya, Rabu (8/1/2019).

Ia menambahkan, kalau nanti mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT) sudah jadi, kereta bandara sudah siap, dan TransJakarta ada, masyarakat didorong untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.

“Mobil-mobil yang selama ini ada di jalanan bisa berkurang secara besar-besaran. Agar Rp65 triliun yang hilang setiap tahun itu bisa jadi barang, bukan jadi asap yang memenuhi kota saja,” tandasnya. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.