Jakarta, Obsessionnews – Presiden Jokowi mengatakan pemerintah harus memacu kegiatan perekonomian rakyat melalui berbagai program bantuan, baik melalui program Bansos, bantuan UMKM, maupun PKBL. Sebab menurut presiden kegiatan ekonomi rakyat harus terus berjalan agar daya beli rakyat ikut meningkat.
Sejalan dengan hal itu, Presiden meminta kementerian dan lembaga yang terkait dengan program bantuan segera mengidentifikasi masalah yang bersifat darurat (emergency) seperti penanganan bencana, dan mana masalah yang bisa diprogram atau diarahkan ke sektor produktif.
“Selain itu pendataan terhadap usaha mikro yang unbankable (tak punya akses perbankan) harus segera dituntaskan. Karena jenis usaha yang merupakan sebagian besar usaha rakyat ini justru membutuhkan akses kredit perbankan,” ujar presiden dalam rapat terbatas di Istana Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Sedangkan untuk mempercepat validasi data, Presiden memerintahkan Mensos dan Menteri Koperasi dan UKM berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) agar penyaluran berbagai program jaminan sosial dan dana bantuan bisa tepat sasaran.
Dalam kesempatan yang sama, presiden menginstruksikan dana penyaluran bantuan sosial sebesar Rp 26 triliun dan dana UMKM sebesar Rp 20 triliun yang tersebar di 23 kementerian dan lembaga pada tahun depan disatukan melalui sistem perbankan. Dana-dana yang dikumpulkan tersebut bisa dipakai untuk subsidi bunga pada usaha produktif rakyat.
“Identifikasi terlebih dahulu berapa total besaran anggaran yang bisa diberikan, baik dalam bentuk program transfer tunai maupun subsidi bunga KUR (Kredit Usaha Rakyat),” kata Presiden. (Has)
