Agam, Obsessionnews.com – Irigasi sistem pipanisasi sangat baik dikembangkan untuk mengairi sawah tadah hujan. Proyek irigasi sistem pipanisasi pertama di Sumatera Barat (Sumbar) terdapat di Nagari Simarasok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam.
Tokoh masyarakat Sumbar Leonardy Harminy berharap kepada Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air (PSDA) Sumbar supaya mengembangkannya terutama sawah tadah hujan.
Irigasi ini dibangun tahun 2012. Saat pekerjaan pembangunan dimulai, Leonardy Harmaini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar.
“Sejak pertama kali mulai dikerjakan dan selesai 2014, baru. Saat ini kita lihat. Selama ini kita belum tahu bagaimana selesainya proyek irigasi ini,” katanya saat berada di lokasi irigasi yang didampingi Kepala Bidang (Kabid) Sungai, Pantai dan Konservasi PSDA Sumbar Syafril Daus, Rabu (19/10/2016).
Proyek yang dinadanai APBD Sumbar sebesar Rp10 miliar ini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sebelumnya petani mengandalkan sawah tadah hujan, seelah irigasi dibangun, petani sudah bisa mengatur pola.
“Proyek sepanjang 3.200 meter ini sudah dapat mengairi areal persawahan 1000 hektar. Selain petani sudah bisa mengatur pola tanam, airnya juga bisa diminum,” ujarnya.
Namun sayangnya, setelah selesai dibangun, sudah terjadi kebocoran, sehingga air yang mengalir tidak maksimal.
“Seperti yang didengar dari laporan masyarakat ada yang pipasanya dilobangi tujuannya supaya sawahnya dapat air,”
Menurut Leo, pipa tidak perlu dilobangi karena seluruh areal pertanian akan teraliri, mengingat kapasitas areal pertanian yang bisa dialiri cukup luas.
Untuk mencegah kerusakan lebih parah, walinagari untuk membentuk Persatuan Pemakai Air untuk mengatur sirkulasi air agar masing-masing petani kebagian air dan merata. (Musthafa Ritonga/@alisakinah73)
