Prabowo Mendirikan Partai Gerindra
Setelah gagal meraih tiket untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2004 melalui Golkar, eks Pangkostrad ini kemudian mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada tahun 2008. Partai ini selanjutnya menjadi peserta Pemilu 2009.
Gerindra menyatakan keinginannya untuk mengusung Prabowo menjadi capres pada Pilpres 2009. Tetapi setelah proses tawar menawar yang alot, akhirnya Prabowo bersedia menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri. Pilpres 2009 diikuti presiden petahana Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menggandeng Boediono, pasangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto, serta duet Jusuf Kalla (JK) dan Wiranto. Hasilnya SBY-Boediono tampil sebagai pemenang dengan meraih 73.874.562 suara atau 60,8%. Sementara itu Megawati-Prabowo mendapat 32.548.105 suara (26,79%), dan JK- Wiranto memperoleh 15.081.814 suara (12,41%).
Keinginan Prabowo untuk maju sebagai capres akhirnya terwujud pada 2014. Dalam Pilpres 2014 Prabowo yang saat itu menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra menggandeng Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa. Mereka berkompetisi melawan duet Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Prabowo harus mengubur impiannya menduduki kursi Republik Indonesia 1 (RI 1). Berdasarkan hasil penghitungan suara yang menjadi pemenang adalah Jokowi-JK yang memperoleh 70.997.833 suara atau 53,15%. Sedangkan Prabowo-Hatta mendapat 62.576.444 suara (46,85%).
Halaman selanjutnya