Leverkusen – Bek andalan Bayer Leverkusen, Emir Spahic, secara tersirat menyebut Atletico Madrid sebagai tim yang mengandalkan permainan licik.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, Atletico Madrid akhirnya sukses mengunci satu tiket ke babak perempat-final Liga Champions musim ini.
Mereka berhasil membalas kekalahan 1-0 dari Bayer Leverkusen lewat skor yang sama, dan lolos melalui babak adu penalti yang dimenangkan lewat skor 3-2.
Hasil tersebut jelas membuat bek andalan Leverkusen, Emir Spahic, amat kecewa. Secara tersirat ia lantas menyebut Los Rojiblancos sebagai tim yang licik, dengan hanya mengandalkan bola-bola diagonal dan permainan keras untuk menang.
“Menjaga Mario Mandzukic jauh lebh sukar ketimbang mengawal Fernando Torres. Mandzo adalah salah satu dari empat striker terbaik di dunia saat ini,” tutur Spahic, seperti dikutip HINA.
“Teman saya Mario, memiliki kepala yang amat keras! [merujuk pada benturan keduanya dalam salah satu duel udara]. Saya pribadi tidak berharap Atletico melaju jauh, karena mereka memiliki masalah dalam berduel lewat permainan terbuka.
“Mereka hanya mengirim bola panjang untuk Mandzukic, kemudian berharap ia bertarung habis dengan bek lawan atau hanya memaksimalkan situasi bola mati. Fovorit juara? Barcelona sepertinya, karena mereka mulai menemukan sentuhannya akhir-akhir ini,” tandasnya. (goal.com)
