Sabtu, 27 April 24

Cawapres Hatta Dilaporkan KPK Terkait Kasus Hibah KA

Cawapres Hatta Dilaporkan KPK Terkait Kasus Hibah KA

Jakarta – Calon wakil presiden nomor urut 1, Hatta Rajasa kembali diterpa isu yang tidak sedap. Ia dilaporkan KPK terkait dugaan kasus korupsi yang kerap melekat dengan dirinya yakni, kasus dugaan mark up biaya pengiriman kereta api hibah dari Jepang saat masih menjabat sebagai Menteri Perhubungan.

Mereka yang melaporkan adalah sekelompok aktivis yang tergabung dalam Jaringan Aksi Mahasiswa Indonesia (JAM Indonesia). Dengan penuh semangat mereka meminta kepada Pimpinan KPK untuk bersikap progresif menindaklanjuti kasus-kasus korupsi yang diduga melibatkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.

Koordinator aksi, Rajana mengatakan, ‎kehadiran Hatta Rajasa di jajaran kabinet Indonesia Bersatu jilid 2 sebagai Menko Perekonomian bersama Presiden SBY dinilai belum mampu memberikan perubahan yang positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Justru malah meninggalkan catatan buruk mengenai kasus korupsi.

Pasalnya, selain dugaan kasus korupsi penerimaan kereta api hibah dari jepang, politisi PAN juga dituding sebagai imam perampokan berjamaah di Pertamina dan PT. TPPI, dan juga kasus suap kouta impor daging sapi di Kementerian Pertanian.‎ Namun sayangnya, Rajana menganggap keberadaannya selalu aman dari penegak hukum.

“Jika hari ini KPK melihat Hatta Rajasa sebagai orang dekat SBY, sehingga bisa sakti dan kebal hukum, maka penindasan atas Bapak korupsi Indonesia hanya akan isapan jempol,” ujarnya di KPK, Rabu (18/6/2014).

Dalam aksi damainya, JAM Indonesia, secara simbolik juga memberikan piala kepada KPK. Menurut Raja, piala itu sebagai bentuk gambaran bahwa Hatta adalah contoh koruptor nomor satu, yang sampai saat ini masih tampak tenang dan bebas berkeliaran. Kemudian mereka juga membawa sepanduk bergambar foto Hatta Rajasa dengan tulisan “Putih Rambutnya Tidak Seputih Hatinya”

“Kami memberikan ‘Award’ karena hanya beliau yang bisa lolos dan tetap eksis bahkan tidak terciderai aktualisasinya, ditengah serangkaian dugaan korupsi yang melekat pada dirinya,” jelasnya.

Beberapa kasus yang diduga melibatkan Hatta Rajasa sebenarnya sudah lama menjadi isu yang menarik di media. Seperti kasus pengiriman kereta hibah dari Jepang. Kasus ini sudah sempat dilaporkan ke Jaksa dan kepolisian, namun belum menemukan hasil.

Raja menambahkan, sosok Hatta juga dianggap tidak pantas mencalonkan sebagai wakil presiden. Sebab visi-misinya yang kerap ia lontarkan di depan publik tentang kepastian hukum tidak pernah sesuai dengan kenyataan. Seperti halnya dalam debat Capres cawapres pertama ia mengatakan “Hukum Jangan Tumpul Ke Atas Tajam Ke Bawah” namun hal itu dinilai tidak sesuai, jika melihat kasus putra bungsu Hatta, Rasyid Rajasa yang menabrak dua orang sampai tewas tapi akhirnya ia dihukum bebas. (Abn)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.