Bintang Puspayoga Menteri yang Hobi Main Tenis Meja

Bintang Puspayoga Menteri yang Hobi Main Tenis Meja
Jakarta, Obsessionnews.com – Terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) sebagai Presiden RI dan Wakil Presiden pada 2014 membawa berkah bagi Anak Agung Ngurah Gede (AANG) Puspayoga. Pria asal Bali ini dipercaya menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabinet Kerja periode 2014-2019. Jokowi kembali terpilih menjadi Presiden pada Pilpres 2019. Kali ini Jokowi berpasangan dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin. Jokowi-Ma’ruf dilantik sebagai Presiden dan Wapres periode 2019-2024 di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Tiga hari kemudian, yakni Rabu (23/10), Jokowi mengumumkan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 di Istana Kepresidenan, Jakarta. Teten Masduki ditunjuk sebagai Menteri Koperasi dan UKM, menggantikan Puspayoga. Sementara itu istri Puspayoga, yakni I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau yang lebih dikenal dengan nama Bintang Puspayoga, dipercaya menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).   Baca juga:Kunjungi Lombok Utara, Bintang Puspayoga Buka Pelatihan Anyaman KetakBintang Puspayoga Buka Pelatihan Koperasi dan UKM di Perbatasan KaltaraBintang Puspayoga Buka Pelatihan Klinik Bisnis Bagi Pelaku Usaha Kuliner   Setelah resmi dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri PPPA Bintang Puspayoga langsung mendatangi kantor Kementerian PPPA, Rabu (23/10). Disambut para deputi, staf ahli menteri, dan pegawai, Bintang mempimpin rapat perdana dengan Sekretaris Kementerian dan para deputi. Dalam rapat tersebut Bintang menyampaikan arahan Presiden Jokowi terkait isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. “Saya ingin menyampaikan beberapa arahan Presiden yang harus kita sikapi bersama. Secara umum, pertama, di semua Kementerian/Lembaga (K/L) tidak ada celah untuk melakukan korupsi. Kedua, kita harus kerja keras dan kerja cepat. Ketiga, jangan sekali--ali bekerja monoton, harus ada inovasi dan kreativitas dengan situasi dan kondisi yang ada,” tutur Bintang di hadapan 5 deputi Kementerian PPPA dan Staf Ahli Menteri PPPA. Ia menambahkan khusus bagi Kementerian PPPA harus bisa memberdayakan perempuan di dalam kewirausahaan. “Ketika kita ingin memberdayakan perempuan di bidang kewirausahaan, banyak K/L yang bisa kita ajak koordinasi dan bersinergi, di antaranya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah,” tandasnya.   Baca juga:Bintang Puspayoga, Istri Menteri Koperasi dan UKM yang Jago Main Tenis MejaBintang Puspayoga Apresiasi Turnamen Tenis Meja Piala Menteri KoperasiDibuka Menteri Puspayoga Smesco Bazaar Ramadhan Langsung Diserbu Warga   Halaman selanjutnya Bintang menjelaskan selain terkait pemberdayaan perempuan, Presiden juga menekankan pentingnya permasalahan terkait pekerja anak, melaksanakan kegiatan yang mendorong peran ibu dalam pendidikan, menurunkan angka kekerasan, dan mencegah perkawinan anak. Dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak, Kementerian PPPA dapat bekerja sama dengan K/L lain, termasuk Polri. “Saya yakin betul, dengan bekerja sama dan bersinergi kita akan memiliki kekuatan dan energi yang lebih besar, efektif, dan efisien. Kita harus memastikan bahwa setiap program dan kegiatan yang kita laksanakan betul-betul bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya. Dalam kesempatan tersebut Bintang mengaku sebelumnya ia pernah berkecimpung di dunia birokrasi, tepatnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang perekonomian. Namun, ia mengatakan tidak akan berhenti belajar dan berjuang dalam menangani isu PPPA, tentunya dengan menjalin sinergi dan kerja sama dengan stakeholder Kementerian PPPA, termasuk media dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). “Bagi saya tidak ada istilah tidak mungkin dan tidak bisa asal ada keinginan. Saya memiliki keyakinan yang sangat besar bahwa kita bisa bekerja maksimal. Saya ingin terus menambah wawasan dan kemampuan saya terkait amanah yang telah diberikan demi memajukan kementerian ini. Kita perlu bergandengan tangan dengan K/L dan LSM yang bisa menjadi mitra kita dalam menangani isu PPPA. Saya juga mengapresiasi peran media. Kita harus menjalin hubungan baik dengan media karena mereka adalah mitra baik Kemen PPPA. Mereka berada langsung di lapangan dan mungkin lebih paham terhadap permasalahan terkait perempuan dan anak,” tandasnya.   Halaman selanjutnyaMengejutkan Terpilihnya Bintang sebagai Menteri PPPA sangat mengejutkan, karena namanya justru santer muncul di menit-menit akhir menjelang pengumuman para menteri di Istana Negara, Rabu (23/10) pagi. Meski berlatar belakang birokrat dengan jabatan terakhir sebagai Asisten II di Sekretariat Daerah Kota Denpasar, kemunculan Bintang tidak hanya dipandang sebagai representasi Bali semata. Lebih dari itu Bintang dilihat sebagai representasi PDI-P karena namanya muncul atas restu Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri. Salah satunya yang menjadi pertimbangan munculnya restu itu adalah faktor kesejarahan. Bintang merupakan istri AANG Puspayoga, mantan menteri Koperasi dan UKM yang juga tokoh Puri Satria. Dalam sejarahnya, Puri Satria menjadi pusat politik Partai Nasional Indonesia (PNI) yang kelak berfusi menjadi Partai Demokrasi Indonesia dan terakhir menjadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Garis sejarah politik Puri Satria itu tidak lepas dari peranan Tjokorda Bagus Sayoga, ayah Puspayoga, seperti dituturkan petinggi PDIP dari Bali Made Urip. “Beliau representasi partai PDIP. Pastilah rekomendasi dari Ketua Umum PDI-P (Megawati Soekarnoputri),” ujar Made Urip yang juga ketua DPP PDI-P Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan, dan Lingkungan Hidup saat dihubungi secara terpisah seperti dikutip dari Bali Express (Jawa Pos Group). Urip melanjutkan, keluarganya di Puri Satria merupakan pejuang partai sejak 1955. Mertuanya yang juga ayah dari Puspayoga, Tjokorda Bagus Sayoga, merupakan tokoh PNI tulen. Di kemudian hari PNI berubah menjadi PDI. Kemudian pada penghujung era 90-an PDI berubah menjadi PDI-P. “Puri satria itu punya peranan historis yang berkaitan dengan kepartaian di PDI-P. Di sana ada tokoh almarhum Cok Sayoga. Itu tokoh PNI dari zaman dulu. Tahun 55-an,” tukas Urip seraya menyebutkan bahwa selaku politisi PDIP, ia merasakan didikan di Puri Satria. Tapi di luar faktor tersebut, Urip menyebutkan Bintang memiliki kapasitas, kemampuan, intelektualitas yang berkaitan dengan bidang pemberdayaan perempuan dan anak. “Orangnya juga lurus, jujur, dan santun. Tidak neko-neko. Kami memberikan apresiasi kepada Bapak Jokowi karena ada tokoh wanita dari Bali yang duduk di kabinet,” ujar politisi senior dari Marga, Tabanan, Bali, ini. Dia berharap Bintang bisa mengemban tugas negara yang dipercayakan kepadanya, khususnya di bidang pemberdayaan perempuan dan anak. Urusan ini terhitung penting, baik sekarang maupun periode mendatang. Khususnya lagi dalam memberdayakan kaum perempuan dalam hal kemandirian ekonomi. Hobi Main Tenis Meja Bintang Puspayoga dilahirkan di Denpasar, Bali, 24 November 1968. Ia aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan. Saat suaminya menjabat sebagai Wali Kota Denpasar pada 2005- 2008, Bintang menjabat sebagai ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar. Aktivitasnya semakin meningkat ketika suaminya menjadi Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013.   Baca juga:Satu-satunya Atlet Disabilitas, Wartawan OMG Arif RH Juara II Turnamen Tenis Meja Nasional Bali Open 2018FOTO Wartawan OMG Juara II Tenis Meja Nasional Bali Open 2018   [gallery link="file" columns="1" size="full" ids="294466,294467"] Ketika suaminya menduduki kursi Menteri Koperasi dan UKM, Bintang juga masuk dalam panasihat Dharma Wanita Persatuan di Kementerian Koperasi dan UKM. Dia juga tercatat sebagai ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), serta Ketua Bidang II Penggerak PKK serta ketua Bidang Peningkatan Kualitas di Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE) Kabinet Kerja. [gallery link="file" columns="1" size="full" ids="294468,294469"] Masih di lingkungan OASE, Bintang juga dikenal sebagai atlet tenis meja, olahraga yang selama ini memang menjadi hobinya sejak muda. Bahkan dia juga sempat menjadi ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMS) Bali periode 2015-2019. Bintang menjadi penasihat turnamen tenis meja beregu Piala Menteri Koperasi dan UKM 2017 di Gedung SMESCO, Jakarta, Senin (14/8/2017). Turnamen ini terdiri dari kategori wartawan, koperasi, dan wartawan. Turnamen itu diselenggarakan oleh  Forum Wartawan Koperasi (Forwakop). Dalam kesempatan tersebut Bintang melakukan pertandingan eksibisi melawan Arif Rahman Hakim, wartawan senior dari Obsession Media Group (OMG) dan mantan juara turnamen tenis meja disabilitas tingkat nasional.  Dalam pertandingan eksibisi itu Bintang bermain dengan penuh semangat dan mendapat sambutan hangat dari para penonton dan atlet. Di turnamen tersebut OMG tampil sebagai juara III. Bintang merasa puas dengan penyelenggaraan turnamen Piala Menteri Koperasi dan UKM 2017 itu. Ia kemudian menggelar kejuaraan nasional tenis meja Bali Open 2018 di GOR Lila Bhuana, Denpasar, 30 Juni – 2 Juli 2018. Bali Open 2018 diselenggarakan oleh PTMSI Bali bekerja sama dengan Polda Bali dan Kementerian Koperasi dan UKM. Pertandingan dibagi untuk kategori pelajar, wartawan, koperasi, dan perusahaan. Khusus kategori wartawan dipertandingkan perorangan. Arif Rahman Hakim dari OMG keluar sebagai juara II, sedangkan Eko Kidal dari Trans TV menyabet gelar juara I. (arh)