Minggu, 28 April 24

Bener Kan Diapus

Bener Kan Diapus

Oleh: Ustadz Felix Siauw – Pengemban Dakwah, Ustadz etnis Tionghoa

Alhamdulilah ‘ala kulli haal, tidak ada yang sia-sia dalam dakwah. Posting sebelumnya, sebagaimana yang saya duga, memang akhirnya dihapus. Tak ada apapun selain foto, 120.000 lebih likes, tetap saja dihapus

Yang dimaksud adalah foto saya bersama seorang Habib yang sekarang namanya tidak boleh disebut di sosial media. Bedanya, bila Voldemort tabi disebut namanya sebab kengerian, Habib satu ini dicintai ummat Muslim Indonesia

Apa pelajarannya? Inilah bukti bahwa program “Deradikalisasi” yang dijalankan penguasa, sebenarnya program De-Islamisasi. Sebab bagi rezim saat ini, ulama lebih berbahaya bahkan dari gerakan separatis yang hanya dilabel sebagai kelompok kriminal bersenjata

Mengapa? Sebab ulama-ulama yang ikhlas ini tampil untuk mendakwahkan Islam secara menyeluruh, membuat ummat merindu pada syariah Allah. menjadikan ummat hanya taat pada Kitabullah dan Sunnah

Ulama-ulama yang dilabeli radikal ini tak mampu dibeli maka mereka lalu dikriminalisasi, tak mampu dibujuk harta maka dipenjara, tak mau menukar aqidah dengan harta asing aseng, maka dijatuhkan marwahnya

Sebab ada agenda besar yang dijalankan oleh penguasa saat ini, yakni membuat negara yang netral dari agama, negara sekuler. Negara yang tak lagi tunduk pada Allah, tapi yang mendewakan nafsu, atas nama toleransi dan keberagaman

Tengok saja, entah berapa kali orang-orang itu berusaha membuat ummat melupakan jasa ulama dan syuhada yang telah berjuang mempertahankan Nusantara dari rongrongan penjajah yang ingin mengambil harta, tanah, dan aqidah ummat

Inilah kita berada pada masanya. Masa dimana kebersamaan para ulama jadi ancaman, saat ummat yang merindu pada syariat dianggap makar, dimana hanya sekedar posting dakwah dianggap radikal

Kini ada keyword tertentu, wajah tertentu yang tak lagi boleh masuk dalam sosial media, pemberangusan media termasuk dalam program “deradikalisasi” itu. Tapi kita tak kan lelah, sebab dakwah perintah Allah, bukan perintah penguasa. (***)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.