Jakarta, Obsessionnews.com – Di tengah ketatnya persaingan dan likuiditas ditambah dengan kondisi makro ekonomi global yang belum membaik, Bank Mandiri memacu penguatan dana murah. Pada triwulan III tahun 2019 pengumpulan dana murah perseroan tercatat mencapai Rp567,5 triliun. Pertumbuhan ini bertumpu pada penghimpunan tabungan sebesar Rp302,9 triliun atau tumbuh 2,3% (YoY), dan giro yang mencapai sebesar Rp214,1 triliun atau tumbuh 9,2% (YoY).
Baca juga:
Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp806,8 Triliun pada Kuartal III Tahun 2019
Bank Mandiri dan Pertamina Bangun Sistem Pengolahan Beras Terpadu di Kebumen
Bank Mandiri Imbau Nasabah Tak Panik, Saldo Rekening Akan Kembali Normal
Bank Mandiri dan Taspen Beri Suntikan Dana Rp500 Miliar untuk Bank Mantap
Kontribusi Dana Pihak Ketiga (DPK) perusahaan anak juga terus membaik. Pada periode ini kontribusi DPK perusahaan anak mencapai Rp107,3 triliun atau tumbuh 13,5% (YoY). Jika jumlah tersebut dikonsolidasikan, maka total DPK Bank Mandiri beserta dengan perusahaan anak mencapai Rp891,2 triliun, naik 7,2% dari September 2018.
Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, saat ini permodalan dan likuiditas Bank Mandiri berada pada situasi yang sangat baik dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Only di 22,50% dan Rasio Intermedasi Perbankan (RIM) di 91,72%.
“Rasio yang sangat baik ini jelas akan meningkatkan optimisme kami untuk bisa menjaga sustainabilitas kinerja,” ujar Hery melalui siaran pers, Senin (28/10/2019).
Tingkatkan Kualitas Layanan
Sebagai bagian dari upaya peningkatan DPK, badan usaha milik negara (BUMN) ini juga terus meningkatkan kualitas layanan bagi nasabah yang diwujudkan melalui kemudahan bertransaksi lewat jaringan online dengan nilai transaksi e-channel mencapai Rp560 triliun tumbuh 6,7% YoY serta didukung 31,7 juta registered e-channel user yang tumbuh 10,0% YoY. Tercatat Mandiri Online kini telah memiliki 2,77 juta aktif user. Saat ini Bank Mandiri bersinergi dengan beberapa BUMN telah memiliki aplikasi pembayaran berbasis mobile dan QR, LinkAja, yang diharapkan dapat menjadi national champion pembayaran digital. (arh)