Selasa, 7 Mei 24

ASITA Siap Dukung Pemerintah Datangkan 20 Juta Wisman

ASITA Siap Dukung Pemerintah Datangkan 20 Juta Wisman
* Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri acara Halal Bihalal 1440 H Keluarga Besar ASITA dan Rembuk Nasional dengan tema “Tantangan Pencapaian Target 20 Juta Wisman di Tahun 2020” di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenpar, Senin (1/7/2019). (Foto: Kemenpar)

Baca juga:

Arief Yahya Ajak Kaum Milenial Ikuti Lomba Foto Pesona Mudik 2019

Arief Yahya Dinobatkan Sebagai Menteri Berprestasi Tinggi

Usai Coblos, Menpar Arief Yahya Sapa “Sobat Wisata” Lewat Akun Instagramnya

 

Dikutip obsessionnews.com dari siaran pers Kemenpar Selasa (2/7),  dalam kesempatan itu Arief Yahya menyatakan pemerintah menetapkan target kunjungan 20 juta wisman pada tahun depan dengan proyeksi perolehan devisa sebesar 18,5 miliar dolar AS.

Sementara untuk mencapai target 20 juta wisman dilakukan strategi super extra ordinary  meliputi border tourism, tourism hub, dan low cost terminal.

Border tourism harus kita seriusi karena merupakan cara efektif untuk mendatangkan wisman dari negara tetangga,” tegas Arief.

Ia menilai dengan mendatangkan wisman dari perbatasan melalui program cross border tourism dari negara tetangga relatif lebih mudah karena faktor kedekatan (proximity) secara geografis wisman. Program tersebut relatif lebih mudah, cepat, dan murah untuk bisa dilakukan di Indonesia.

Selain itu faktor kedekatan kultural/emosional, serta pertimbangan pasar yang sangat besar baik dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Papua Nugini, maupun Timor Leste sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia.

Nunung menjelaskan, pada rembuk nasional ASITA kali ini juga diusulkan rekomendasi kepada pemerintah terkait masalah harga tiket pesawat domestik. Harga tiket pesawat domestik sekarang ini, menurut Rusmiati, memang sudah relatif turun.

“ASITA menyarankan kepada pemerintah supaya ada sub classes walaupun jumlahnya tidak banyak. Pada periode arus mudik kemarin maskapai menaikkan harga di level TBA (Tingkat Batas Atas) tanpa ada subkelas harga. Kami minta pasca-lebaran ini maskapai dapat membuka subkelas harga,” katanya.

ASITA mencatat penurunan harga tiket pesawat domestik terakhir kali terjadi saat pemerintah menurunkan tarif batas atas sebesar 12-16 persen pada Mei 2019.

Ketika itu seluruh maskapai full service, medium service, dan low cost carrier (LCC) menurunkan harga. Rusmiati mengakui adanya penurunan harga  tersebut membuat kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi pariwisata mulai meningkat. (arh)

Pages: 1 2

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.