Rabu, 1 Mei 24

Andai Allya Bisa Berpesan dari Kuburnya

Andai Allya Bisa Berpesan dari Kuburnya

Kematian tragis Allya, gadis cantik dengan segudang cita-cita yang terkubur di tangan seorang dokter chiropractic warga negara asing, sesungguhnya tidaklah sia-sia. Allya pergi ibarat seorang martir. Kepergiannya telah mencegah jatuhnya korban-korban lain.

Pun, kisahnya telah membuka mata publik luas untuk tidak mudah terpikat dan terperdaya segala sesuatu yang berbau mewah, mahal, dan import. Kasusnya, juga telah menyentil aparat pemerintah dan pihak berwenang untuk lebih waspada terhadap praktik klinik-klinik yang beroperasi secara ilegal.

Almarhumah Allya Siska Nadya (33 tahun), putri seorang mantan pejabat BUMN, pergi untuk selamanya pada JUmat subuh yang tragis, 7 Agustus 2015, hanya dalam tempo enam jam setelah menjalani terapi chiropratic di klinik chiropratic First cabang Pondok Indah Mall I (PIM 1), Jakarta Selatan.

Ia ditangani seorang dokter chiropractic asal AS bernama Randall Cafferty, yang belakangan terbukti sudah memakan korban lain di negeri asalnya. Randall yang kini jadi buronan polisi, dipekerjakan oleh perusahaan yang berbasis di Singapura, Chiripractic First Group, tanpa dilengkapi izin praktik resmi. Bahkan, cabang klinik di PIM 1 sendiri pun ilegal dan sudah disegel polisi pada Kamis, 7 Januari 2015, setelah kasus Allya terekspos luas di media massa.

Saya teringat awal dari semua ini ketika Alfian Helmy, ayah Allya, menyambangi kantor Obsession Media Group (OMG), di penghujung tahun 2015. Kebetulan, Allya pernah bekerja di kantor kami sekitar tahun 2005. Alfian datang kepada kami karena menganggap kamilah harapan terakhir yang tersisa dari perjuangannya untuk sang putri bungsu.

Beberapa hari setelah kematian Allya, Alfian memutuskan untuk mengadu ke polisi atas dugaan malpraktik yang dilakukan Dr Randall. Namun bulan demi bulan berlalu, tak ada tanda-tanda positif laporannya berbuah hasil. Ia merasa penyelidikan polisi berjalan lamban.

Kepada kami, Alfian menuturkan peristiwa tragis yang dialami putri kesayangannya. Putri yang dulu setiap hari ia antar bekerja ke gedung Obsession Media Group. Si bungsu yang menjadi kesayangan keluarga. Selain karena cerdas, mandiri, dan penuh obsesi-obsesi mulia, Allya yang disapa dengan nama Chica, juga adalah sosok yang penuh empati akan penderitaan orang lain.

Kepada Alfian, ketika itu saya menanyakan apa sebenarnya yang ia inginkan sehingga datang meminta kami memberitakan kasus yang menimpa putrinya? Semacam upaya untuk menghukum pembunuh putri bapak? Bukankah ajal sudah menjadi keniscayaan seseorang, dan hanya soal waktu dan bagaimana ajal terenggut? Lantas, apakah bapak menyadari bahwa pengungkapan kasus ini mungkin akan membuat Allya justru tidang tenang di alam sana?

Berondongan pertanyaan saya kontan membuatnya terhenyak. Beberapa kali ia menghela nafas dalam, lalu berusaha keras menahan air bening yang sudah di pelupuk matanya. Saya buru-buru meneruskan, “Maaf pak, saya hanya mencoba menguji kebulatan hati bapak.”

Ya, sesungguhnya saya sangat menghargai dan mendukung upayanya untuk memperjuangkan pengusutan tuntas kasus ini. Saya meneruskan, “Saya teramat yakin, seandainya Allya bisa berpesan dari kuburnya, maka ia akan berterima kasih kepada bapak. Saya pun yakin bahwa upaya bapak bukan bertujuan balas dendam, melainkan untuk mencegah agar tak ada orang lain yang bernasib seperti putri bapak. Allya adalah martir pak,” saya menutup kalimat.

Alfian benar-benar terdiam kini. Dengan susah payah ia mencoba meredam gejolak haru yang menyerbu pedalaman hatinya. Seolah ia tak mampu berkata-kata lagi. Saya lantas menjanjikan akan berusaha mengekspos kasus ini dengan tujuan yang sama, mencegah munculnya Allya-Allya lain di kemudian hari.

Perjuangan kami pun berbuah hasil. Sejak berita pertama yang kami tayangkan pada Senin, 4 Januari 2015, di situs obsessionnews.com, kasus ini pun bergulir kencang. Sejumlah media massa nasional mulai tertarik dengan kisah tragis Allya yang kami ungkap, dan mulai ikut mengembangkan pemberitaan. (baca: Allya Siska, Gadis Cantik Wafat Setelah Terapi dan Kronologis Detik-detik Kematian Siska)

Publik pun bereaksi, terutama para netizen yang geram. Tiga hari setelah pengungkapan pertama oleh obsessionnews.com, klinik Chiropractic First cabang PIM 1 sudah disegel polisi. Pihak-pihak berwenang yang terkait, langsung bergerak. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama langsung memerintahkan penutupan klinik Chiropractic First yang ternyata ilegal menurut penyelidikan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. (baca: Ahok Tutup Klinik Asing yang Menyebabkan Siska Meninggal)

Pemberitaan gencar Kasus Allya telah memicu publik untuk mencari tahu apa sesungguhnya metode Chiropractic yang selama ini dikenal mahal, mewah, dan dikelola oleh dokter-dokter asing yang terkesan hebat. Ternyata, metode ini masih kontroversial di negeri asalnya, AS.

Ratusan korban telah jatuh akibat chiropractic. Umumnya, mereka menderita stroke pasca menjalani terapi. Sebagian bahkan lumpuh total, terjebak dalam anggota tubuh yang tak bisa digerakkan kecuali hanya kedipan mata sebagai alat komunikasi. Ada pula yang menderita sakit tulang luar biasa selama 24 jam sepanjang hidup tanpa bisa disembuhkan. Sebagian lainnya mengalami nasib seperti Allya. (baca: Metode Chiropractic Ternyata Sudah Makan Korban Sejak Lama dan Ini Dia Korban-korban Chiropractic dan para Chiropractor Bejat)

Seandainya benar bisa berpesan dari kuburnya, saya yakin ia akan berterima kasih kepada media massa. Pemberitaan media, telah membuat kepergian Allya, sungguh tidak sia-sia. Berbaringlah dengan tenang Allya…! (Andi Nursaiful)

Tempat Siska dimakamkan.
Tempat Siska dimakamkan.

Baca juga:

Allya Siska, Gadis Cantik Wafat Setelah Terapi
Bayar Pengobatan 17 Juta, Siska Malah Meninggal
Salah Terapi di Chiropractic, Nyawa Adikku Melayang 6 Jam
Siska dan Dunia Sosmed
Kasus Malpraktik Siska, IDI Belum Dipanggil Polda
Anggota DPR ini Nyaris Jadi Korban Tewas Mirip Siska
Kasus Siska, DPR Sarankan Pihak Korban Gugat Dinas Pariwisata
Ternyata, Siska Tidak Pernah Mau Merepotkan Orangtua
Meninggalnya Siska Mengagetkan Teman-temannya
Kasus Siska, Kejanggalan Klinik First Chiropractic Terbongkar
Belajar dari Kasus Siska, Hati-hati Memilih Tempat Berobat!
Izin Klinik Kesehatan Masih Amburadul, Nyawa Siska Melayang
‘Pembunuh’ Siska Diduga Kabur, Polisi Sudah Proses Hukum
Terapis ‘Pembunuh’ Siska Tersangkut Kasus Malpraktik di AS
Akhirnya, Ketahuan Klinik Siska Meninggal Tak Punya Izin
Metode Chiropractic Ternyata Sudah Makan Korban Sejak Lama

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.