Minggu, 5 Mei 24

Anang Eko Priyono Suluh Pemikiran Kaum Cendekiawan

Anang Eko Priyono Suluh Pemikiran Kaum Cendekiawan
* Anang Eko Priyono. (Foto: istimewa)

Dinamika Sejarah Islam

KAMI duduk satu meja, dan memulai obrolan dari yang ringan, sampai ke yang agak berisi.

Entah siapa yang memulai, kami “ngrasani” para cendekiawan yang di pertengahan pertama tahun 1980-an itu mulai bermunculan di Yogya setelah mereka menyelesaikan studi master atau doktor di mancanegara.

Dalam acara “ngrasani” kaum cendekiawan itu, tiba-tiba Anang menyergah dengan pertanyaan,”Anda mengikuti pemikiran Kuntowijoyo?”

Spontan saya jawab,”Bukan hanya mengikuti, tapi menggemari.”

“Sama dong.”

Saya kemudian bercerita bahwa saya punya banyak makalah Mas Kunto. Ada juga ceramah lisan yang saya transkrip, kemudian saya kirim ke majalah Kiblat, tempat saya “bekerja” sebagai koresponden di Yogya.

“Saya juga mengoleksi naskah-naskah Pak Kunto. Jika koleksi kita disatukan, mungkin bisa jadi buku,” kata Anang.

Sejak pertemuan tidak sengaja di warung Padang itu, kami intens bertemu untuk mewujudkan gagasan menerbitkan kumpulan tulisan Dr. Kuntowijoyo.

Di zaman belum ada komputer itu, supaya kumpulan tulisan itu menyerupai buku, semua naskah yang kami miliki, diketik ulang.

Kami berbagi tugas. Saya menawarkan diri untuk mengetik ulang dan mensistematisir naskah,  Anang yang selalu berpikir mendalam, saya minta menyiapkan Pendahuluan.

Sampai semua naskah selesai dirapikan, Anang belum juga menyerahkan Pendahuluan. Saya maklum belaka.

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2 3 4

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.