Senin, 29 April 24

40.000 Massa Aksi Demo Sebut Presiden Macron Pemuja Setan

40.000 Massa Aksi Demo Sebut Presiden Macron Pemuja Setan
* Sekitar 40.000 orang aksi demo di Dhaka, Bangladesh, dekati kedutaan Prancis. (Foto : EPA/BBC)

Sekitar 40.000 orang turun ke jalan dalam demonstrasi yang diorganisir oleh kelompok Andolan Islami, salah satu partai terbesar di Bangladesh. Aksi demo mendekati Kedubes Prancis di Dakka, ibu kota Bangladesh namun dicegah polisi.

Pengunjuk rasa menerikakkan “boikot produk Prancis” dan menyerukan agar Presiden Macron dihukum.

“Macron adalah salah satu dari segelintir pemimpin yang memuja setan,” kata pemimpin Islami Andolan, Atur Rahman dalam unjuk rasa itu.

Atur Rahman mendesak pemerintah Bangladesh untuk mengusir duta besar Prancis.

“Prancis adalah musuh Muslim. Mereka yang mewakli Prancis adalah mush kami juga,” kata pemimpin kelompok lain, Nesar Uddin.

Polisi menggunakan kawat berduri untuk membarikade jalan sekitar lima kilometer dari kedutaan Prancis.

Demonstran membakar patung Presiden Emmanuel Macron, yang membela pembuatan kartun Nabi Muhammad. Polisi memblokade demonstran yang berupaya menuju kedutaan Prancis.

Berbagai Negara Kecam Macron
Saudi Arabia telah mengeluarkan pernyataan resmi mengecam penerbitan kartun Nabi Muhammad seperti yang dilakukan di Prancis.

Pernyataan kementerian luar negeri menyebutkan Saudi “menolak upaya mengaitkan Islam dan terorirsme” dan bahwa negara itu juga “mengecam segala bentuk terorisme, siapapun pelakuknya.”

Pemimpin Chechnya, Rusia Selatan, Ramzan Kadyrov menuduh Macron memprovokasi umat Islam.

Dengan kata-kata keras, Kadyrov mengatakan Selasa (27/10) presiden Prancis “sendiri mulai terlihat sebagai seorang teroris”.

Dalam cuitan hari Minggu (24/10), Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menuduh Macron “menyerang Islam”.

Produk-produk Prancis dipindahkan dari sejumlah toko di Kuwait, Jordania dan Qatar.

Protes juga berlangsung di sejumlah negara termasuk Irak, Libya dan Suriah.

Boikot Produk Prancis
Berbagai negara di dunia, khususnya negara-negara muslim, lakukan boikot terhadap produk asal Prancis, sebagai buntut dari pernyataan Presiden Macron yang dianggap menghina Islam.

Melansir Aljazeera, beberapa asosiasi dagang di beberapa negara Timur Tengah mengumumkan boikot produk-produk Prancis sebagai sikap mereka menentang pernyataan Macron.

Dunia maya juga diramaikan dengan seruan serupa, beberapa tagar seperti #BoycottFrenchProducts dan #NeverTheProphet ramai dicuitkan di beberapa negara seperti Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Aljazair, Yordania, Arab Saudi, dan Turki.

Di Kuwait, Ketua dan Anggota Dewan Direksi dari Al-Naeem Cooperative Society mengatakan boikot semua produk Prancis dilakukannya dengan mengeluarkan barang dagangan dari rak supermarket.

Di Qatar, perusahaan Wajbah Dairy melalui akun Twitternya mengumumkan boikot produk Prancis dan berjanji untuk memberikan alternatif.

“Kami telah segera menarik produk Prancis dari rak kami hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata Al Meera Consumer Goods Company, perusahaan saham gabungan Qatar, mengumumkan di Twitter.

Tak hanya di negara-negara Timur Tengah, berbagai negara belahan dunia  juga menyatakan sikap. Puluhan ribu orang di Dhaka turun ke jalan mendesak pemerintah Pakistan memboikot produk Prancis.

Macron menjadi sasaran di sejumlah negara dengan penduduk mayoritas Muslim setelah ia mempertahankan sekulerisme Prancis. (BBC/CNN/Red)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.