Jakarta, Obsessionnews – Setelah sempat membikin anjlok mata uangnya sendiri pada Agustus 2015 lalu, kini Cina kembali melakukan hal serupa. Pelemahan duit yuan hari ini, Kamis (7/1), adalah yang terbesar sejak kebijakan devaluasi pada tahun lalu.
Akibat dari kebijakan People’s Bank of China (PBOC), pasar saham di Asia jatuh hampir semuanya. Bahkan, lantai bursa Cina sendiri ditutup 30 menit setelah pasar resmi dibuka.
Nilai tukar yuan pada hari ini, ditetapkan di level 6,5646 per dolar AS. Ini, sama saja melemah 0,51 persen kalau dibanding penetapan Rabu (6/1) kemarin yakni 6,555 per dolar AS.
Reuters menyuguhkan data kalau PBOC cuma mengizinkan nilai tukar yuan di pasar spot naik atau turun maksimal 2 persen saja menghadapi mata uang dolar AS. Devaluasi yang mengguncang pasar tersebut, menempatkan yuan di pasar offshore di rekor terendah yakni 6,7511 per dolar AS hingga pulih ke level 6,6910. Dugaan kuatnya, ini akibat intervensi bank sentral.
Para pelaku pasar menilai, upaya Cina ini bukanlah bertujuan mendongkrak ekspor. Nilai tukar yuan di pasar onshore yang melemah hingga level 6,5932, dianggap sebagai refleksi maraknya dana yang dibawa keluar dari negara tersebut.(Mahbub Junaidi)
