Bandung, Obsessionnews.com – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, menginginkan semua masjid jauh dari ceramah yang menyebarkan kebencian. Sebaliknya, masjid seharusnya menjadi tempat yang mampu merangkul seluruh umat.
“Dakwah di masjid sifatnya harus ramah, merangkul, menghindari dakwah terlalu keras,” kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Selasa (30/5/2017).
Kang Emil mengingatkan agar ceramah yang disampaikan para penceramah berisi anjuran tentanng perdamaian, persaudaraan, dan sikap saling mengasihi, bukan saling menjatuhkan dan berburuk sangka.
“Dakwah yang lebih merangkul bukan memukul, menebar rasa cinta bukan menebar rasa benci, kemudian mengisi muamalahnya hubungan dengan masyarakatnya berbaik sangka, bukan berburuk sangka,” katanya.
Oleh karenanya, tegas Kang Emil, program Maghrib Mengaji dan Shubuh Berjamaah yang digagas Pemkot Bandung salah satu tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan damai, selain juga untuk meningkatkan nilai religiusitas.
Terkait program Maghrib Mengaji dan Shubuh Berjamaah, Kang Emil mengaku senang karena jumlah masjid yang ikut program tersebut bertambah hingga mencapai 3.100 masjid dari total 4.000 masjid di Bandung.
“Dari laporan Kesra, asalnya 2.000 sekarang meningkat jadi 3.100 masjid. Artinya menunjukkan antusiasme warga,” katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga berjanji akan menaikkan anggaran untuk guru ngaji pada APBD Perubahan. Pada APBD murni anggarannya baru Rp 6 miliar.
Menurutnya anggaran Rp 6 miliar yang digelontorkan untuk para guru mengaji di Bandung dinilai masih kurang untuk bisa mengakomodir semua guru yang mau mengorbankan waktunya mengajar mengaji. (Fath)