Jumat, 26 April 24

Teten Masduki Sebut Bantuan ke UMKM Percepat Pemulihan Ekonomi

Teten Masduki Sebut Bantuan ke UMKM Percepat Pemulihan Ekonomi
* Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat memberikan paparan terkait program PEN bagi UMKM

Jakarta, Obsessionnews.com -Merespons dampak pandemi di sektor ekonomi, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dalam kebijakan ini terdapat serangkaian skema kebijakan afirmasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp695 triliun untuk tahun 2020.

Kebijakan PEN meliputi upaya pemulihan pada sisi permintaan dan pada sisi penawaran masyarakat secara simultan. Program PEN ini seiring dengan anggaran pemulihan kesehatan sebesar Rp87,55 triliun yang dikelola Satgas Penanganan Covid-19.

“Per hari ini dana yang terserap sudah 61 persen sejak bulan Agustus. Karena banyak usaha mikro terutama yang belum pernah pinjam kredit dari perbankan, modal , mereka banyak tergerus oleh keperluan sehari-hari. jika kita tidak percepat bantuan, para pelaku umkm akan makin sulit,” kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki, Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk “Bantuan UMKM Efektifkah?” di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat (4/09/2020).

Berkaca pada krisis ekonomi di masa lalu, UMKM telah berperan penting menjadi backbone dan buffer zone yang menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan krisis ekonomi yang semakin dalam. Dalam kerangka memitigasi krisis ekonomi inilah, kebijakan afirmatif berupa Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk Usaha Mikro telah digulirkan.

Selain memberikan stimulus sebagai tambahan modal usaha bagi pelaku usaha kelompok kategori mikro, program Banpres ini diharapkan dapat menahan gerusan daya beli masyarakat di tingkat bawah sehingga menjaga sisi permintaan. Dengan terjaganya daya beli masyarakat dan sisi permintaan maka tujuan terjauhnya ialah kembali memantik bergeraknya roda produksi industrial atau sisi penawaran.

“Kami sekarang dalam proses percepatan supaya Kementerian Lembaga (K/L) ini menyerap dana UMKM. kami juga ada bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan pasar digital,” kata dia.

Sejauh ini, sampai Agustus 2020, serapan dana PEN fokus pada UMKM telah mencapai 61 persen dari pagu anggaran Rp78,8 triliun untuk penempatan dana melalui perbankan yang telah tersalurkan ke 1,02 juta UMKM.

Program Subsidi Bunga juga telah membantu lebih dari 7,8 juta pelaku UMKM dengan subsidi total Rp2,5 triliun 7,2 persen dari alokasi dana Rp35,3 triliun, untuk total nilai pinjaman Rp317 triliun. Sedangkan, Bantuan Presiden Produktif untuk Usaha Mikro (BanPres Produktif) telah disalurkan mulai 17 Agustus 20020 dan sudah menjangkau 31,79 persen atau Rp7 triliun dari DIPA anggaran Rp22 triliun. Target Banpres Produktif 9,1 juta-12 juta pelaku usaha mikro pada tahun ini.

Saat yang sama, Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada enam program utama yang anggarannya dikhususkan oleh Kementerian Keuangan dengan total anggaran Rp695 Triliun. Dari Rp400 Triliun, paling besar ada di program perlindungan sosial, yaitu Rp200 Triliun.

Sektor UMKM menempati pagu anggaran kedua terbesar, yaitu Rp123 Triliun. karena selama masa pandemi ini terjadi, negara harus membantu yang terkena dampak karena roda ekonomi tidak berputar. oleh karena itu pagu anggaran terbesar ada di bansos dan yang kedua ada di bantuan UMKM.

Hal ini dikatakan Budi karena UMKM adalah pilar ekonomi nasional. “Semoga seluruh pelaku usaha dapat menyerap program bantuan pemerintah karena peran UMKM sangat vital bagi ekonomi Indonesia,” katanya. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.