Sabtu, 27 April 24

Ternyata, Imam Masjid New York Pernah Jadi Preman

Ternyata, Imam Masjid New York Pernah Jadi Preman
* Imam Shamsi Ali

Catatan pinggir ; Cara “presiden USA” memberi nilai kepada Ulama Imam Shamsi Ali

Inilah orang kampung yang paling dilarang pulang kampung oleh masyarakat New York.

Utteng nama aslinya, preman kampung dari Bulukumba, Kajang, Sulawesi Selatan, daerah yang terkenal dengan perahu kayu tradisional yang disebut Pinisi.

Sedari kecil Dia hobinya berkelahi hingga tangan nya bengkok karena kena sabetan samurai.

Saking susahnya dikendalikan akhirnya, orang tuanya menyuruh masuk ke Pesantren, diluar dugaan dia malah senang dimasukan ke pesantren dan betah karena di Pesantren diajarkan silat tapi kelakuannya belum berubah, malah pernah masuk bui karena menghajar orang hingga hidungnya patah.

Akhirnya orangtuanya memohon kepada kiai di pesantren untuk tidak mengeluarkannya dan meminta mengganti namanya berharap ada perubahan.

Sang kiai setuju dan menamainya Muhammad Shamsi Ali, saking seriusnya menekuni silat hingga mewakili daerahnya bertanding bela diri silat di Unisba Bandung.

Karena tekadnya yang kuat di pesantren pun Ali menjadi bintang pelajar hingga mendapat bea siswa untuk kuliah di Pakistan S1 dan S2.

Selanjutnya menjadi dosen bahasa Arab di Saudi Arabia.

Karena ada tawaran untuk menjadi Imam Mesjid di New York, beliau tertarik sebagai jembatan untuk mempelajari cara pandang Islam orang barat disamping bisa melanjutkan S3 nya di USA.

Hingga terjadilah bencana luar biasa yang menyudutkan umat Islam dunia, dengan hancurnya gedung World Trade Center 9-11.

Presiden Nusantara Foundation dan pendiri pondok pesantren Amerika, Imam Shamsi Ali. (Foto: Imam Shamsi Ali/Facebook)

Para Imam yang lebih senior di USA malah meminta Imam Shamsi Ali untuk mewakili Komunitas Muslim, beliau pun bertanya, Why me ?

Karena Indonesia adalah negara penganut Islam terbesar di dunia. Kedua, muslim Indonesia yang ramah dan moderat dianggap dapat menyejukkan hubungan antar pemeluk agama.

Itulah sebabnya, saya merekomendasikan nama Anda kata Imam Pasha kepadanya.

Sehingga Gorge Bush, kala itu tidak mau mengunjungi tempat reruntuhan WTC dan tempat lainya tanpa didampingi Imam Shamsi Ali.

Mr President, God will be with the truth (Tuhan bersama kebenaran),” kata Syamsi kepada Bush.

Para keluarga korban pun banyak yang memohon sang Imam untuk mendo’akan keluarganya yang menjadi korban.

Hasil jerih payahnya akhirnya beliau dinobatkan penerima Ellis Island Gold Medals of Honor, sebagai salah satu tokoh agama yang dinilai mampu memberi sumbangsih terhadap perdamaian, toleransi, dan keberagaman di Amerika.

Ellis Island Medals of Honor adalah penghargaan tertinggi bintang lima, non-militer dari pemerintah Amerika, ditujukan untuk para imigran yang dianggap memiliki spirit atau semangat untuk menjadikan Amerika sebagai negara yang lebih kuat, dan tempat yang lebih nyaman bagi semua orang, salah seorang diantara penerima penghargaan ini adalah petinju legendaris Muhammad Ali.

Ketika melihat Imam Shamsi Ali duduk di podium kehormatan tokoh-tokoh Agama, saking sudah merasa akrabnya, George Bush langsung menunjukan jarinya “Anak Siapa Itu? ” karena postur tubuhnya yang mungil, membuat para tokoh agama lain pun tersenyum.

Kemudian beliau pun tampil di mimbar memimpin “A Prayer for America” di Stadion Yankee, kota New York, 23 September 2004. Sekitar 50 ribu orang memadati stadion itu. Tua-muda, lelaki dan perempuan, kulit putih dan kulit hitam, dan pelbagai ras dan bangsa di Amerika “tumplek blek” di situ, banyak yang menangis mendengar lantunan ayat suci al qur’an yang beliau bacakan padahal kebanyakan tidak paham artinya.

Tantangan selalu progresif di negara sekuler itu ”Islam itu berbahaya,” ujar Trump yang disiarkan media ketika berkampanye mencalonkan jadi Presiden USA.

Ustad Shamsi pun ingin meluruskan statement itu, beliau minta waktu untuk bertemu dengan Donald Trump, calon presiden pun bersedia.

Pertemuan dijanjikan di lantai paling atas Trump Tower di dekat Central Park New York. Begitu tiba di ruangan Trump, Shamsi kaget dan terheran-heran. Sambil menjabat tangan Shamsi, Trump tertawa terbahak-bahak. Tidak berhenti-berhenti pula.

”Baru sekali ini saya bertemu orang Islam yang wajahnya sejuk bersahabat dan tersenyum ramah,” kata Trump.

Akhirnya, Imam Shamsi Ali menulis buku “Menebar Damai di Bumi Barat” dan Anak-Anak Ibrahim (Sons of Abraham) buku kedua ditulis bersama oleh Imam Shamsi dan Rabi Schneier.

Hasil dari diskusi 25 Imam Muslim dan 25 Rabi Yahudi membahas konflik di Palestina, selama 3 jam perang argumen antara kedua kubu hingga memanas yang tak membuahkan kesepakatan, akhirnya Imam Shamsi Ali memberi Ultimatum “Apakah Anda semua Ingin berperang hingga kiamat atau Damai?” Semua sepakat menjawab ingin Damai, akhirnya tercipta buku itu,

Yang memberikan kata pengantarnya Bill Clinton (Clinton sering tertawa geli bila melihat sekarang kedua tokoh ini, karena awal pertemuannya ketika bersalaman tidak mau saling bertatap muka, malah sekarang menjadi sahabat). Buku-buku itu menjadi best seller di USA dan Eropa, sudah diterjemahkan pula dalam bahasa Indonesia.

Imam Shamsi Ali menjadi Ulama Islam dan Imam terkenal di New York City, Amerika Serikat.

Beliau adalah seorang Imam masjid kota terbesar terletak di 96th Street dan 3rd AV Manhattan, serta Ketua Masjid Al-Hikmah di Astoria dan Direktur Jamaica Muslim Center di Queens.

Beliau adalah seorang Ulama Tafsir (a revered Qur’an scholar), fasih berbicara Indonesia, Inggris, Arab dan Urdu (tak heran bila beliau sering mengisi acara di TV Bangladesh).

Beliau sering menyampaikan pidato/ ceramah di forum PBB dan kontributor tamu media untuk ABC, PBS, BBC World, CNN, Fox News, National Geographic, al-Jazeera, Hallmark Channel. Bahkan bila terjadi kisruh di Eropa pun seringkali beliau diminta bantuannya untuk meredam situasi.

Sumber: Dari belasan video youtube, blog, berita² tentang Imam Shamsi Ali

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.