Senin, 29 April 24

Terlibat Skandal, PM Inggris Lengser Setelah 50 Pejabat dan Menteri Mundur

Terlibat Skandal, PM Inggris Lengser Setelah 50 Pejabat dan Menteri Mundur
* PMi Inggris Boris Johnson meninggalkan kantornya di Downing Street, London, Rabu (6/7/2022). (Getty/BBC)

Buntut terlibat skandal, akhirnya Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengundurkan diri (lengser) setelah 50 pejabat ejsekutif dan menteri mundur dari jabatannya.

PM Boris Johnson mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua Partai Konservatif, posisi yang menjadikannya sebagai perdana menteri setelah gelombang pengunduran diri para pejabat pemerintah.

Hal ini terjadi setelah terungkap Johnson mengetahui dugaan skandal pelecehan seksual seorang anggota parlemen yang ia tunjuk sebagai wakil ketua kaukus parlemen pada Februari lalu.

Dalam pidatonya, Johnson mengatakan, “Saya ingin Anda tahu bahwa betapa sedihnya saya mundur dari pekerjaan terbaik di dunia.”

Johnson mengatakan pemilihan ketua partai dimulai sekarang dan ia akan tetap menjabat sampai ketua baru terpilih.

Ia juga mengatakan sangat bangga atas sejumlah pencapaian, termasuk menyelesaikan Brexit – keluarnya Inggris dari Uni Eropa – melewati pandemi Covid serta memimpin Barat menghadapi aksi Vladimir Putin menyerang Ukraina.

Sebelumnya Johnson berkukuh akan tetap menjabat meski banyak menteri mundur.

Ia termasuk salah satu perdana menteri Inggris dengan masa pemerintahan yang singkat.

Keputusan Johnson untuk mundur terjadi dua hari setelah lebih dari 50 eksekutif pemerintahan mundur. Angka pengunduran diri ini adalah yang terbesar sejak 1932, dan saat itu tercatat 11 anggota pemerintahan yang mundur.

Yang pertama mundur adalah Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid yang mengajukan pengunduran diri Selasa (05/07) karena cara PM Boris Johnson menangani tuduhan skandal pelecehan seksual seorang anggota parlemen dari partainya.

Pengunduran diri kedua menteri disusul oleh para pejabat lain.

Bahkan Menteri Keuangan Nadhim Zahawi, yang baru sehari menjabat, menulis surat desakan agar Boris lengser dari jabatannya.

Mundurnya para menteri dan para pejabat itu terjadi sebulan setelah Johnson menghadapi mosi tidak percaya di parlemen dan menang walaupun 41% anggota partainya sendiri menentang.

Upaya untuk menggesernya terjadi setelah muncul foto-foto dan bukti terjadinya pertemuan dan pesta di kantor pemerintah ketika terjadinya lockdown ketat di Inggris, yang diumumkan oleh pemerintah sendiri. (Red)

Sumber: BBC News

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.